Jokowi Bertemu Putin Rudal Rusia Tewaskan 17 Warga Ukraina
Saat Presiden Jokowi ketemu Putin rudal Rusia tewaskan 17 warga Ukraina pada Kamis 31 Juni 2022. -twitter@RoINTEL-
JAKARTA, DISWAY.ID – Saat Presiden Jokowi bertemu Putin rudal Rusia tewaskan 17 warga Ukraina pada Kamis 31 Juni 2022.
Rudal yang tewaskan 17 warga Ukraina setelah menghajar sebuah apartemen di wilayah Odesa setelah Ukraina merebut kembali Pulau Ular dekat pelabuhan Laut Hitam.
Serangan rudal Rusia ini terjadi setelah Jokowi tiba di Kiev beberapa hari lalu dan melanjutkan perjalanan ke Rusia untuk bertemu dengan Putin.
BACA JUGA:Kabar Terbaru, Jenazah Menpan-RB Tjahjo Kumolo Akan Dimakamkan di TMP Kalibata
BACA JUGA:Parah! 80 Persen BBM Bersubsidi Dinikmati oleh Orang Kaya, Pertamina Beberkan Datanya
Pihak Ukraina menjelaskan bahwa Rusia telah meluncurkan rentetan serangan rudal dan menghantam beberapa lokasi, salah satunya apartemen yang tewaskan 17 orang serta membuat puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Salah satu Bridjen Ukraina mengatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh Rusia dua kali lebih intens dibandingakan serangan sebelumnya dan menggunakan rudal lama yang tidak akurat.
Hal ini sangat berpotensi menyebabkan salah sasaran dan mengancam penduduk sipil Ukraina seperti rudal yang tewaskan 17 warga Ukraina tersebut.
Serhiy Bratchuk, juru bicara pemerintah daerah Odesa, mengatakan kepada televisi pemerintah Ukraina bahwa operasi penyelamatan sedang berlangsung karena beberapa orang masih terkubur di bawah reruntuhan setelah sebagian bangunan runtuh.
BACA JUGA:Tjahjo Kumolo Wafat di RS Mardiwaluyo
“Selain itu rudal lainnya juga menghancurkan sebuah resort dan menewaskan sedikitnya tiga orang termasuk seorang anak dan melukai satu orang lagi,” tambah Bratchuk.
Meskipun pihak Rusia megatakan bahwa tidak menargetkan warga sipil, namun pihak Ukraina mengumumkan bahwa ribuan warga sipil telah tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Serangan kamis lalu terjadi setelah Rusia memutuskan untuk menarik diri dari Pulau Ular sebagai niat baiknya untuk tidak menghalangi PBB dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan serta pengiriman komoditi pokok dari Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: