Pria Ngaku Dewa Matahari dan Larang Salat Belum Ditemukan Unsur Pidananya, Ini Kata Polisi
Warga mangadukan "Dewa Matahari" ke Polres Lebak Banten.--
"Hal yang tepat terhadap terduga pelaku agar dilakukan pembinaan keagamaan dan pengobatan secara medis terkait penyakit gangguan kejiwaannya,” imbuhnya.
BACA JUGA:Hubungan Brigadir J dengan Istri Atasan Terkuak Setelah Baku Tembak Polisi dengan Polisi
Diketahui sebelumnya, NT mengaku-ngaku sebagai Dewa Matahari melarang orang lain salat.
Dikabarkan, aksi NT mengaku-ngaku Dewa Matahari bermula pada 27 Juni 2022 lalu.
Saat itu, dia dengan percaya dirinya mengaku sebagai Dewa Matahari.
Sontak warga yang mendengar pengakuan NT tersebut merasa resah dan risih.
Berdasarkan laporan Camat Bayah, Khaerudin, warga yang bekerja dengan NT dilarangnya untuk mengerjakan salat.
Ulah NT disebut telah meresahkan ketenangan warga sekitar karena pengakuannya sebagai Dewa Matahari.
Disebutkan juga, NT mengaku kalau dirinya dan Allah SWT sudah menyatu sehingga ia menyematkan dirinya sebagai Dewa Matahari.
BACA JUGA:Catat! Besok Waktu Tepat Betulkan Arah Kiblat, Ada Fenomena Matahari di Atas Ka`bah
“Info awal kami terima 27 Juni, cuma kalau kegiatan kami pantau selama ini tidak menemukan hal yang mencurigakan,” kata Khaerudin.
Pihak kecamatan juga sudah melakukan klarifikasi antara warga dengan NT. Hasilnya beberapa ucapan yang disampaikan warga diakui pelaku.
Belakangan polisi telah melakukan penindakan terhadap NT, yang mengaku sebagai Dewa Matahari itu.
Kini ia tengah berurusan dengan polisi kasus dugaan penistaan agama dan telah dilakukan pemeriksaan.
Polres Lebak kini masih mendalami perkara dugaan penistaan agama yang dilakukan NT, yang mengaku sebagai Dewa Matahari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: