Harga Gas Melon Naik Agustus Ini, DPR: Tertibkan Pemda yang Naikan Harga Gas Subsidi Tidak Sesuai Aturan

Politisi dari Fraksi PKS ini menilai sekarang bukan saat yang tepat untuk menaikan HET gas melon. 

Selain karena di tingkat pusat, besaran subsidi gas sudah ditentukan, sekarang kondisi ekonomi masyarakat masih belum stabil. 

BACA JUGA:Ada Hari Pembawa Sial di Bulan Muharram? Ini Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:Shakira Dituntut 8 Tahun Penjara atas Dugaan Penipuan Pajak Hingga Rp 220 Miliar, Bakalan Pisah dengan Pique

Masyarakat masih butuh bantuan agar bisa menggerakan aktivitas ekonominya pasca pandemi Covid-19.

Mulyanto memperkirakan kenaikan HET gas melon 3 kg dapat memicu inflasi dan memberatkan UMK (usaha mikro dan kecil), serta menggerus daya beli masyarakat. 

"Ini kan sama juga bohong, apa yg selama ini diupayakan pemerintah pusat, kalau Pemdanya jalan sendiri dan menetapkan kenaikan HET seenaknya," tegas Mulyanto.

Sebelumnya diberitakan beberapa Pemerintah Daerah (Pemerintah Kabupaten/Kota) membuat edaran terkait kenaikan HET gas melon 3 kg. 

BACA JUGA:Tok! Dewi Perssik dan Angga Wijaya Resmi Bercerai

BACA JUGA:Alonso Gantikan Sebastian Vettel di Aston Martin 2023, Langsung Kontrak 2 Tahun

Beberapa daerah seperti, Tangerang, Tasik, Garut, Kuningan secara resmi menyatakan adanya kenaikan HET. 

Kenaikan ini berlaku secara bertahap mulai Agustus hingga beberapa bulan berikutnya.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pemerintah berencana akan menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite, Premium, hingga LPG 3 kg secara bertahap pada periode Juli hingga Maret 2022.

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium, gas yang 3 kilo itu bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," kata Luhut, Jumat 1 April 2022.

BACA JUGA:Misteri Kematian Brigadir J, Susno Duadji Sebut Ada Satu Syarat Agar Kasus Terungkap Jelas

Sumber: