Harga Sawit Anjlok, Nilai Tukar Petani Juli 2022 Turun 1,16 Persen

Harga Sawit Anjlok, Nilai Tukar Petani Juli 2022 Turun 1,16 Persen

Pengurangan ekspor minyak sawit 1 Januari, pengusaha minyak sawit hanya boleh mengekpor 6 kali jumlah penjualan dalam negeri.-Julian Romadhon-Harian Disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2022 sebesar 104,25, turun 1,61 persen bila dibandingkan Juni 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, turunnya NTP pada Juli 2022 lantaran indeks harga yang diterima petani turun 1,04 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,58 persen.

"Indeks harga yang diterima petani turun 1,04 persen itu di antaranya karena menurunnya harga kelapa sawit, jagung, karet, dan kelapa," kata Margo saat konferensi pers, dikutip dari Antara Senin, 1 Agustus 2022.

Sedangkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,58 persen karena naiknya beberapa harga komoditas di antaranya bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan rokok kretek filter.

BACA JUGA:Rudal Hipersonik Zirkon Milik Rusia Disebut Tak Ada Tandingannya, Seperti Apa Kehebatannya?

Menurut subsektor, lanjutnya, NTP pada subsektor tanaman perkebunan mengalami penurunan yang paling dalam, turun 6,63 persen pada Juli 2022. 

Hal itu terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 6,06 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani naik 0,61 persen.

Menurut Margo, komoditas dominan yang berpengaruh terhadap indeks harga yang diterima petani itu berasal dari komoditas kelapa sawit, karet, dan kelapa.

Kemudian, untuk NTP subsektor hortikultura masih naik  4,91 persen pada Juli 2022, karena indeks harga yang diterima petani naik 5,48 persen, lebih besar dari indeks harga yang harus dibayar petani 0,55 persen. 

BACA JUGA:5 Penyebab Asam Lambung Naik di Malam Hari, Simak Cara Mengatasinya

Komoditas dominan yang mempengaruhi indeks yang diterima petani tersebut berasal dari komoditas bawang merah, cabai merah, dan wortel.

Dengan pola yang sama, lanjut Margo, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Juli 2022 tercatat 105,47, turun 1,34 persen jika dibandingkan Juni 2022.

Penurunan NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun 1,04 persen. Sementara, indeks biaya produksi dan penambahan barang modal naik 0,30 persen.

Penurunan tertinggi ada pada tanaman perkebunan rakyat, dimana NTUP nya turun 6,39 persen. "Dan ini disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan 6,06 persen. Sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal naik 0,36 persen," kata Margo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: