Buat Drama Pelecehan, Putri Candrawathi Sebegitu Cintanya Anda Kepada Pembunuh?

Buat Drama Pelecehan, Putri Candrawathi Sebegitu Cintanya Anda Kepada Pembunuh?

Bharada E menjelaskan bahwa dirinya melihat seorang wanita menangis keluar rumah Sambo setelah Putri Candrawathi masuk kedalam rumah--

Bahkan Putri Candrawathi dan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat berada dalam satu mobil.

Dan berdasarkan rekaman CCTV yang bocor ke publik, Ferdy Sambo tiba lebih awal dari Magelang ke rumah pribadinya di Saguling Tiga, 200 meter dari rumah dinasnya di Duren Tiga.

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, Ferdy Sambo pulang lebih awal untuk menyusun perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022.

Saat tiba di Jakarta pun, terlihat Putri Candrawathi ditemani Brigadir J, tak ada gelagat yang mencurigakan bahkan ketegangan di antara keduanya.

BACA JUGA:Janji Putri Candrawathi Kasih Uang Tutup Mulut Buat Bharada E Bocor? Deolipa Yumara: Curhatnya Richard...

Saat itu Brigadir J mengenakan kaus putih dengan celana biru dongker. Diduga pakaian itu yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Pukul 5 sore lebih, Ferdy Sambo lebih dulu menuju rumah dinasnya di Duren Tiga, lalu disusul Bharada E dan Brigadir J berserta Putri Candrawathi.

Diduga kuat, di waktu-waktu inilah Brigadir J dieksekusi oleh Ferdy Sambo, yang memerintahkan Bharada E sebagai eksekutor dibantu Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuwat Ma'aruf sopir Putri Candrawathi.

Diduga kuat Putri Candrawathi mengetahui persis proses eksekusi Brigadir J, karena tak berselang lama kamera CCTV di rumah pribadinya ia kembali dengan mengenakan piyama.

BACA JUGA:Berbohong Lagi! Brigadir J Dituduh Lecehkan Putri Candrawathi di Magelang, Kuasa Hukum: Ini Mabuk Tanpa Minum

Lalu diikuti dengan beberapa mobil dari kepolisian dan ambulans yang mendatangi rumah dinas Ferdy Sambo.

Skenario Pelecehan Seksual

Salah satu skenario yang disusun Ferdy Sambo hingga Jumat 12 Agustus 2022, adalah adanya dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Hal itu yang menurut Ferdy Sambo sebagai alasan atau motif untuk menghabisi nyawa Brigadir J di rumah dinas miliknya.

Yang jelas, saat ini pihak LPSK hingga Komnas HAM kesulitan untuk memeriksa Putri Candrawathi. Ia masih bertahan untuk bungkam. Begitunya Putri Candrawathi mencintai seorang pembunuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads