Kenaikan BBM Tak Kalah Menyeramkan daripada Pandemi Covid-19, Organda Jabar: Baru Juga 'Selamat'

Kenaikan BBM Tak Kalah Menyeramkan daripada Pandemi Covid-19, Organda Jabar: Baru Juga 'Selamat'

Terminal Tanjung Priok-Jakarta Utara-001-Rizky Ari Gunawan-

Masalahnya, kata Dida, para penumpang angkutan umum, rata-rata adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.

"Apabila sudah begitu, bukan kami saja, kasihan juga rakyat kecil. Menjerit. Masyarakat juga lagi merangkak, bukan? Usai kena dampak pandemi," tegasnya.

Melihat hal demikian, dirinya kembali menegaskan, Organda Jabar menolak keras atas rencana kenaikan BBM tersebut.

Tak masuk akal dan terlihat bias bagi masyarakat. Tidak jelas juntrungannya.

BACA JUGA:Bawaslu RI Temukan 275 Nama Dicatut Parpol, Rahmat Bagja Ungkap Fakta Ini

"Karena tidak ada alasan yang mendesak sekali. Justru ini merugikan kami, masyarakat juga. Terhimpit. Maka perlu digaris bawahi, kami menolak kenaikan BBM. Titik," ucapnya.

"Karena pada harga tarif normal sekarang saja, penumpang sudah sedikit. Ya, karena itu tadi. Saingan para sopir angkutan umum, banyak dan beraneka ragam," keluhnya.

Ketika ditanya perihal protes para sopir atau unjuk rasa di kemudian hari, dia mengatakan, kemungkin itu ada. Malah, besar kemungkinannya.

Saat ini pihaknya tinggal menunggu saja sikap pemerintah. Apakah bakal lanjut atau tidak.

BACA JUGA:Ketua MPR Bamsoet: Tidak Ada Negara Subsidikan BBM Sebesar Indonesia

"Bukan lagi 'ada kemungkinan' kami bakal melakukan aksi. Tapi besar kemungkinan itu akan terjadi. Apalagi kalau sampai jadi dinaikkan," jelasnya.

"Lihat saja kalau kejengkelan kami sudah terakumulasi. Pasti akan kami suarakan aspirasi. Bukan hanya skala daerah, bisa saja malah aksi berskala nasional," pungkasnya.

Artikel Ini Juga Tayang di Radar Jabar dengan Judul: Bila Harga BBM Naik, Organda Jabar Ancam Turun ke Jalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: