Ajaib! Tim Ilmuwan Ini Buktikan Implan Kulit Babi Bisa Pulihkan Kornea Mata Manusia yang Rusak

Ajaib! Tim Ilmuwan Ini Buktikan Implan Kulit Babi Bisa Pulihkan Kornea Mata Manusia yang Rusak

Implan Kulit Babi Bisa Semuhkan Masalah Mata Manusia?-Cheim_Seherin-Pixabay

JAKARTA, DISWAY.ID - Tim ilmuwan mengatakan telah menemukan cara baru untuk membantu orang dengan kornea yang rusak dengan cara melakukan implan bioteknologi dari kulit babi. 

Dalam temuan dari uji klinis kecil yang diterbitkan bulan Agustus 2022, implan kulit babi terbukti memulihkan penglihatan orang hingga dua tahun, termasuk pada mereka yang buta secara hukum.

Jika itu terus menunjukkan harapan, teknologi suatu hari nanti dapat memberikan alternatif yang diproduksi secara massal untuk kornea manusia yang disumbangkan untuk orang-orang dengan kondisi ini.

BACA JUGA:Achmad Hermanto Tewas Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang, Arumi Bachsin: Mohon Doa Terbaik..

BACA JUGA:Rusia Anggap Dolar dan Euro Toxic, Mau Transaksi Gunakan Rubel

Kornea adalah lapisan luar transparan dari mata. Selain melindungi bagian mata lainnya, ini membantu kita melihat dengan memfokuskan cahaya yang melewatinya.

Kornea dapat sembuh dari lecet ringan dengan cukup mudah, tetapi cedera yang lebih serius dan penyakit tertentu dapat meninggalkan kornea yang rusak secara permanen yang mulai mengganggu penglihatan kita.

Dilansir dari laman Gizmodo, ada sekitar 4 juta orang diperkirakan menderita masalah terkait penglihatan yang disebabkan oleh cedera kornea, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, dan itu adalah salah satu penyebab utama kebutaan.

Bagi mereka dengan kornea yang rusak parah, satu-satunya pengobatan yang benar-benar efektif adalah transplantasi kornea yang sehat, juga dikenal sebagai cangkok kornea.

BACA JUGA:Jangan Remehkan Manfaat Susu Kedelai Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bisa Cegah Anemia Loh

BACA JUGA:Viral! Aksi Osas Saha Tak Sportif Melakukan Joget-joget saat Libas Persikabo

Sayangnya, seperti banyak organ lainnya, kornea mata manusia harus segera digunakan setelah disumbangkan, dan seringkali pasokannya terbatas, terutama bagi orang yang tinggal di negara miskin.

Kelangkaan itu telah memicu upaya para peneliti untuk menemukan metode lain untuk mengganti atau mendukung kornea yang rusak.

Salah satu pendekatan tersebut adalah implan yang dibuat oleh para peneliti dari Linköping University (LiU) di Swedia, yang juga telah mendirikan perusahaan LinkoCare Life Sciences AB untuk mengembangkannya lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: