Sambo Kini Pakai Baju Oranye, Heboh Lagi Postingan Brigjen Krishna Murti: Kita Tidak Boleh Merasa Hebat

JAKARTA, DISWAY.ID-- Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo muncul ke publik dengan tangan diborgol dan mengenakan baju tahanan Bareskrim berwarna oranye.

Penampakan Sambo saat mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumahnya, Selasa 30 Agustus 2022 tersebut, kontrak dengan keadaan sang jenderal pada pekan-pekan sebelumnya.

Jika sebelumnya mengenakan seragam kebesaran jenderal bintang dua kepolisian, kini setelah menjadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, maka seorang Ferdy Sambo layaknya tahanan lain di Bareskrim Polri memakai baju oranye.

BACA JUGA:Maksud Pakaian Putri Candrawathi Serba Putih dan Adegan Tiduran di Ranjang

Ketika perhatian banyak orang tertuju kepada Ferdy Sambo yang mengenakan baju oranye dan memperagakan sejumlah adegan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, dunia maya juga tengah heboh postingan Brigjen Krishna Murti di media sosial pribadinya.

Brigjen Krishna Murti merupakan mantan atasan Ferdy Sambo di Reskrimum Polda Metro Jaya yang belakangan disalip posisi dan kepangkatannya.

Ferdy Sambo kemudian menyandang pangkat jenderal dua atau Irjen dan menduduki posisi penting di kepolisian yaitu Kadiv Propam, Krishna Murti dengan pangkat Brigjen atau bintang satu dan bertugas di Divhubinter. 

Kehebohan netizen di media sosial mengait-kaitkan postingan Karomisinter Divhubinter Brigjen Krishna Murti dengan situasi yang tengah terjadi.

Dilihat dari akun @krishnamurti_bd91, Krishna Murti membagikan video merekam momen ketika ia sedang mengikuti salah satu materi pelatihan saat menjalani pendidikan di MIT Cambridge, Amerika Serikat.

BACA JUGA:Gerak-Gerik Putri Candrawathi di Kamar Brigadir J dan Laporan Squad Hingga Sambo Marah

Nah, ada keterangan dalam unggahan video itu yang menjadi jagad maya heboh.

"Waktu saya melaksanakan pendidikan di MIT Cambridge USA bbrp waktu lalu, ada materi pelatihan yg menarik," tulis Krishna Murti dalam keterangan unggahannya.

Disebutkan Krishna Murti, dirinya saat menjalani pelatihan diminta melakukan eksperimen berkeliling kota. Namun dengan kondisi mata ditutup menggunakan kain dan kacamata hitam.

Alhasil, ia tidak bisa melihat apapun di sekelilingnya.

Sumber: