Donald Trump Terancam Dipidana Setelah FBI Temukan 11.000 Dokumen Negara di Rumahnya

Donald Trump Terancam Dipidana Setelah FBI Temukan 11.000 Dokumen Negara di Rumahnya

Bekas Presiden Amerika, Donald Trump terancam dihukum setelah FBI temukan 11.000 dukumen negara di rumahnya. -twitter@YNB-

BACA JUGA:Duo Ferrari Dominasi FP2 Formula1 Belanda, Verstappen Alami Kerusakan Gerabox

BACA JUGA:Setiap Ucapan Kamaruddin dan Deolipa Soal Kasus Brigadir J Berpotensi Picu Penggiringan Opini dan Kebencian

Sebanyak 33 boks di temukan oleh FBI dalam sebuah ruangan di rumah Mar-a-Lago Trump yang dianggap menyimpan informasi terkait dengan pertahanan nasional Amerika.

Dokumen dengan tanda klasifikasi tersebut tercampur dengan barang lain seperti buku, majalah dan kliping koran. J

Dalam penemuan tersebut, lebih dari 11.000 catatan dan foto pemerintah, 18 diberi label sebagai ‘sangat rahasia’, 54 diberi label ‘rahasia’ dan 31 diberi label ‘confidential’, sperti yang dirilis oleh reuters.

BACA JUGA:Enea Bastianini Catatkan Waktu Terbaik di FP2 MotoGP Seri 14 San Marino

BACA JUGA:Wanita Ini Kecewa Usai Pihak Restoran Minta Payudaranya Ditutup dengan Syal, Dianggap Terlalu Seksi

Top secret adalah tingkat klasifikasi tertinggi terhadap dokumen yang berisikan rahasia negara.

Selain itu ada juga 90 map kosong, 48 di antaranya bertanda 'rahasia', sementara yang lain mengindikasikan bahwa mereka harus dikembalikan ke staf sekretaris/ajudan militer.

Catatan lain yang tidak disegel adalah pengajuan tiga halaman oleh Departemen Kehakiman yang memperbarui pengadilan tentang status peninjauan tim investigasi atas dokumen yang disita.

BACA JUGA:Nikita Mirzani Resmi Gabung Jadi Anggota Pemuda Pancasila Banten: Saya Siap Berorganisasi!

BACA JUGA: Cegah Penimbunan Jelang Kenaikan Harga BBM, Polda Metro Jaya Perkuat Pengamanan SPBU

Pengajuan itu, tertanggal 30 Agustus, mengatakan para penyelidik telah menyelesaikan tinjauan awal dari bahan-bahan yang disita dan akan menyelidiki lebih lanjut serta mewawancarai lebih banyak saksi.

Investigasi kriminal Departemen Kehakiman berpotensi ditunda jika Cannon setuju untuk menunjuk seorang ahli untuk terlibat dan melakukan penyelidikan terhadap catatan yang disita.

Cannon juga mengusyaratkan bahwa dia sepertinya bersedia mengizinkan pejabat intelijen AS untuk melakukan penyelidikan terhadap adanya kebocoran rahasia negara akibat pengambilan dukumen yang dilakukan oleh Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads