Pasca Kenaikan Harga BBM, Daya Beli Masyarakat Mengkhawatirkan Para Pedagang: Kadang Stabil, Tidak Menentu!
Pedagang sembako di Pasar Menteng Pulo mengeluh karena daya beli masyarakat naik turun pasca kenaikan harga BBM.-Bambang Dwi Atmodjo-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menurut sejumlah pedagang di Pasar Menteng Pulo, Jakarta Selatan, kenaikan BBM bersubsidi dan non subsidi tidak sepenuhnya berdampak pada harga bahan pokok seperti telor, Minyak Goreng, dan Gula Pasir.
Seperti yan disampaikan Rohmat (25), daya beli masyarakat pasca naiknya BBM ini berpengaruh terhadap daganganya.
Pembeli saat ini terbilang tidak menentu, terkadang ramai dan sepi.
BACA JUGA: 3 Tahun Menjabat Wantimpres, Mardiono Bilang Jokowi Tak Pernah Menyentuh Obrolan Politik
“Daya beli masyarakat kadang menurun dan kadang stabil tidak menentu,” ujar Rohmat.
Dia menambahkan jika BBM tidak naik akan membuat anggaran subsidi pemerintah jadi tinggi.
Dia juga berpendapat masyarakat habis melewati masa-masa sulit (Pandemi) jadi keuangan belum sepenuhnya stabil.
“Setuju, dan ga setuju sih setujunya kenaikan BBM karena ikutin kebijakan pemerintah yang sudah banyak mengeluarkan banyak subsidi, tapi kan Indonesia ini abis melewati masa-masa sulit masa pandemi ekonomi masyarakat juga belum 100 persen pulih,” ujarnya.
BACA JUGA:Isu Bripka RR Terima Uang dari Ferdy Sambo Terjawab, Kuasa Hukum Buat Pengakuan
Rohmat menjelaskan, penurunan daya beli masyarakat sampai 10 persen. Naiknya BBM subsidi dan non subsidi ini berdampak pada daya beli masyarakat.
“Penurunan penjualan sampai 10 persen, sedikit berdampak pada penjualan,” ujarnya.
Harga telur saat ini turun dari sebelumnya menyentuh di angka Rp 31 ribu per kilo saat ini harga telur turun jadi Rp 28 ribu per kilo.
“Harga telor Rp 28 ribu untuk hari ini, sempat naik 31 ribu,” ujarnya.
BACA JUGA:Hujan Makin Lebat, Massa Aksi Unjuk Rasa di Patung Kuda Monas Pilih Membubarkan Diri
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: