Dilema Driver Ojol: Tarif Naik Bikin Orderan Sepi, Pakai Tarif Lama Bikin Nombok

Dilema Driver Ojol: Tarif Naik Bikin Orderan Sepi, Pakai Tarif Lama Bikin Nombok

Ilustrasi ojol-Bambang Dwi Atmodjo-

JAKARTA, DISWAY.ID – Kenaikan tarif ojek online Sejak 11 September 2022 seharusnya merupakan angina segar bagi driver ojek online.

Akan tetapi kenaikan tarif ojol ini malahan menjadi dilema, disatu sisi mereka perlu kenaikan tarif karena harga BBM yang sudah naik, namun di sisi lainya, tarif naik orderan jadi sepi.

Saat ditemui disway.id di Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada selasa 13 September 2022 kenaikan tarif ini membuat jumlah orderan yang di dapat turun 30 persen.

Biasanya perhari pengemudi Ojol ini mendapatkan 17-20 orderan perhari tapi setelah tarif naik satu hari hanya mendapat 11-12 orderan.

BACA JUGA:Suami Gorok Leher Istri: Cemburu Usai Baca WA, Bebi Alya Juga Tak Pulang 2 Hari

BACA JUGA:Yunus Nusi: Kritikan PSSI untuk JIS Demi Kebaikan Bersama, Jangan Menuduh yang Bukan-bukan

Menurut Ardi jumlah orderan yang diterima sesudah dan sebelum naiknya tarif sangat jomplang karena tarif yang dipatok terlalu mahal.

“Mungkin tarif terlalu mahal, saya dapat orderan grab food dari pasar minggu ke Ciracas Jakarta Timur biasanya Rp 30 ribu bersih, tapi setelah naik jadi lumayan tinggi Rp 60 ribu.” ujarnya.

Dia berpendapat promo yang diberikan aplikator sudah tidak besar nominalnya.

“Semoga aplikator ngasih promo lagi ke konsumen, supaya orderanya kembali normal,” jelasnya.

Banyaknya aplikator yang muncul baru-baru ini juga memiliki dampak yang sangat besar terhadap penghasilanya perhari.

BACA JUGA:Albar Mahdi Dianiaya Hingga Tewas Oleh Senior Pondok Gontor Gegara Tidak Kembalikan Pasak Tenda

BACA JUGA:Bjorka Bocorkan Data, Erick Thohir: Harusnya Universitas Ini Kok SMA

“Dulu sebelum banyak muncul aplikator yang baru orderan lumayan rame, mungkin promo atau tarif yang lebih murah penumpang memilih ojek online yang lain,” papar Ardi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: