Mangkir Panggilan KPK 2 Kali, Lukas Enembe ke Kuasa Hukum: Hey Pak Roy Saya Bukan Pecundang, ini Tanah Saya...

Mangkir Panggilan KPK 2 Kali, Lukas Enembe ke Kuasa Hukum: Hey Pak Roy Saya Bukan Pecundang, ini Tanah Saya...

Dalam penggeledahan yang dilakukan oleh KPK, terungkap Enembe timbun emas batangan dan uang di apartemennya.-Rafi Adhi Pratama-papua.go.id

Stefanus juga mengajak dokter KPK untuk datang ke Papua guna membuktikan alasannya itu. 

"Beliau berhalangan hadir karena sakit sekaligus saya ingin mendiskusikan kepada penyidik KPK agar bagaimana bisa memastikan karena ini menyangkut kepentingan publik," kata Stefanus di Gedung KPK, Jakarta Selatan.

Dia juga menyadari ada pihak yang menganggap penyakit Lukas Enembe tidak benar. 

BACA JUGA:Lukas Enembe Tidak Penuhi Panggilan KPK Hari Ini, Diungkap Alasannya

"Saya mengajak tim dokter KPK untuk sama-sama kita ke Papua untuk memastikan, melihat kondisi Pak Gubernur, supaya jangan ada dusta di antara kita," jelas dia. Stefanus juga tidak ingin ada narasi yang menyebutkan kubu Lukas Enembe mencoba merintangi proses penyidikan. 

Apabila memang dokter dari KPK bisa terbang ke Papua, lanjut Stefanus, dirinya akan berkoordinasi dengan tim medis pribadi gubernur Papua

"Kami mengambil langkah-langkah yang terbaik, kepentingan penegakan hukum jalan, Pak Gubernur juga sehat dan masyarakat tenang. Kami tidak mau penegakan hukum itu menganggu ketertiban, mengganggu keamanan nasional," jelas dia.

Sisi lain,  Roy Rening menyatakan isu penjemputan paksa terhadap kliennya berkembang di luar dari proses penyidikan KPK.

Dia menilai KPK dalam proses hukum menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah. Roy menyebutkan hal itu sesuai dengan pernyataan Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur.

BACA JUGA:Lukas Enembe Alasan Stroke, KPK Minta Bukti Dokumen Medis

"Sudah dibicarakan sejak saya bertemu di Mako Brimob pada 12 (September) dan kemarin waktu kami konsultasi kesehatan Pak Gubernur (Lukas Enembe, red) pada Jumat yang lalu," kata Roy dalam jumpa pers di Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Papua di Jakarta Selatan, Senin 26 September 2022. 

Dia menyebutkan tidak ada pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur, soal penjemputan paksa terhadap Ketua DPD Partai Demokrat Papua itu. 

"Saya kira bola-bola liar ini dimainkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang memang sengaja merusak tanah Papua," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: