Ramai Cuitan Produk EsTeh Indonesia Terlalu Manis, Kemenkes Soroti Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih

Ramai Cuitan Produk EsTeh Indonesia Terlalu Manis, Kemenkes Soroti Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih

Kemenkes RI soroti penyakit akibat konsumsi gula berlebih -Ilustrasi -Pixabay

JAKARTA, DISWAY.ID- Ramai tentang EsTeh Indonesia yang melayangkan somasi kepada konsumen karena cuitan yang diduga mengandung unsur penghinaan. 

Yang ramai dibicarakan yakni, netizen tersebut mencuitkan tentang salah satu produk Es Teh yang mengandung pemanis berlebihan hingga dapat menyebabkan diabetes. 

Sementara itu diketahui minuman manis saat dikonsumsi setiap hari hal yang tidak bagus untuk kesehatan tubuh. 

BACA JUGA:Trending di Twitter, Ini Keunggulan iOS 16 Terbaru dan Fitur Tersembunyi yang Wajib Kamu Tahu

BACA JUGA:Bukan Nagita Slavina, Ini Sosok Haidhar Wurjanto, Pendiri Sekaligus Pemilik Es Teh Indonesia

Saat ini banyak sekali yang menjual minuman yang terbuat dari kandungan gula dan memiliki aneka rasa yang menjadi daya tarik masyarakat untuk membeli.

Minuman manis adalah sumber utama gula tambahan, yang mana, jika sering mengonsumsi minuman manis dikaitkan dengan risiko berbagai penyakit, seperti obesitas, kerusakan gigi, diabetes tipe 2, penyakit ginjal, penyakit jantung, dan sebagainya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI menyoroti peningkatan kasus penyakit tak menular di Indonesia akibat konsumsi gula berlebih. 

BACA JUGA:Kritik Minuman Es Teh Indonesia Terlalu Manis, Pelanggan Ini Kena Somasi

Dalam lima tahun terakhir terjadi kenaikan signifikan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terakhir di 2018, pengidap diabetes naik dari 1,5 permil menjadi 2 permil.

"Demikian juga gagal ginjal kronis dari 2 permil menjadi 3,8 permil, sementara stroke meningkat dari 7 permil menjadi 10,9 permil. Tentunya ini akan meningkatkan beban pembiayaan kesehatan di Indonesia. Terlebih lima penyebab kematian terbanyak di Indonesia didominasi oleh penyakit tidak menular," jelas dr Maxi dalam keterangan tertulis.

Menurut dokter Maxi, ada 61,27 persen penduduk di usia 3 tahun ke atas sering mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari.

Di sisi lain, ternyata ada 28,7 persen masyarakat Indonesia yang mengonsumsi gula, garam, lemak melebihi batas yang dianjurkan. Khusus terkait gula, ada 61,27 persen penduduk usia 3 tahun ke atas di Indonesia mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari, dan 30,22 persen orang mengonsumsi minuman manis sebanyak 1-6 kali per minggu.

Data Riskesdas 2018 menunjukkan hanya 8,51 persen orang yang mengonsumsi minuman manis kurang dari tiga kali selama sebulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: