Abu Janda Sindir Anies Baswedan Soal Tembok MTsN 19 Jakarta Roboh: Maafkan Gubernur Kalian Ya Adek-adek

Abu Janda Sindir Anies Baswedan Soal Tembok MTsN 19 Jakarta Roboh: Maafkan Gubernur Kalian Ya Adek-adek

Kedatangan Anies Baswedan ke rumah duka korban robohnya tembok MTsN 19 Jakarta. -Rafi Adhi Pratama-

"Anak-anak di MTSn 19 Jakarta Selatan, Pondok Labu (warga bapak) sedang kebanjiran. infonya banjir parah sampai dinding gedung ada yang roboh & ada jatuh korban sekali lagi maaf jika mengganggu urusan capres nya, terima kasih," tambah Abu Janda.

BACA JUGA:Komentar Menohok Ganjar Diusung PSI Sebagai Capres 2024, ‘PSI Iku Sopo, PSSI Kali’

BACA JUGA:Coldplay Batal Konser Hingga Awal Tahun 2023, Kondisi Jantung Chris Martin Semakin Memprihatinkan?

Sebelumnya, Pramubakti MTsN 19 Pondok Labu, Sri Yatini (49) memberikan kesaksiannya saat detik-detik tragedi nahas sebelum tembok roboh terjadi.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Permadi Arya (@permadiaktivis2)

Awalnya Sri Yatini mengaku sempat berdiri di sudut sekolah untuk melihat sekaligus mengawasi  anak-anak yang sedang bermain hujan.

Tidak ada kecurigaan yang dipikirkan oleh Sri Yatini , karena satu minggu sebelumnya sekolah ternyata juga tergenang banjir dan tidak ada hal buruk terjadi.

"Di sudut sekolah saya berdiri, supaya mantau anak-anak agar tidak berenang. Sebab, satu minggu sebelumnya sekolah kami juga banjir dan sekarang lagi dan memakan korban," kata Sri Yatini kepada wartawan pada Kamis, 6 Oktober 2022.

BACA JUGA:Pantai Kejawanan Cirebon Belum Bisa Diakses Wisatawan, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Tangisan Bupati Purwakarta di Sidang Gugatan Cerai, Dedi Mulyadi Tak Hadir

Akan tetapi saat sedang mengawasi, anak-anak malah keluar ke sudut kiri lapangan padahal hujan semakin deras turun. Dari situ sejumlah anak-anak mulai berenang setelah terlihat ketinggian air sudah mencapai sekitar 30 centimeter.

Tak hanya tinggal diam, tetapi Sri Yatini beserta wali kelas, guru piket, dan beberapa pramubakti lainnya sudah melarang anak-anak untuk berenang. Namun, tidak dihiraukan.

"Kami pantau nggak ada masalah, anak-anak berenang tapi sudah dilarang guru, karyawan, guru piket sudah larang keras," ujar Sri.

"Begitu guru piket bilang anak-anak jangan berenang, saya tinggal ke ruang TU (tata usaha) karena saya menyelamatkan barang di TU. Itu air baru sedengkul (lutut)," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: