Ancaman Mogok Kerja Buruh Bakal Digelar Desember

Ancaman Mogok Kerja Buruh Bakal Digelar Desember

Sebanyak 6.000 personel dari TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan kegiatan May Day atau peringatan Hari Buruh yang akan dilaksanakan di Jakarta, pada hari ini Senin, 1 Mei 2023.-Rizky Ari Gunawan C-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Buruh akan mengancam mogok kerja pada pertengahan Desember 2022 nanti jika enam isu yang dibawa hari ini tidak ditindak lanjuti pemerintah.

Ancaman mogok kerja tersebut disampaikan Presiden Partai Buruh Said Iqbal di sela unjuk rasa massa buruh di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat.

"Jika pemerintah tidak mendengarkan enam isu yang dibawa pada hari ini, pertengahan Desember 2022 buruh akan melakukan mogok nasional," tegas Said Iqbal kepada wartawan, Rabu 12 Oktober 2022.

BACA JUGA:Buruh Ancam Mogok Nasional Jika 6 Tuntutan Tak Dipenuhi, Apa Saja?

Ia juga mengatakan mogok nasional tersebut diikuti jutaan buruh dan ribuan pabrik yang akan berhenti produksi.

"Diikuti 3 juta sampai 5 juta buruh. Stop Produksi dan diikuti juga 15 ribu pabrik-pabrik di seluruh Indonesia," ucap Said Iqbal.

Said Iqbal menjelaskan demo Hari ini yang dilakukan oleh partai buruh dan beberapa serikat pekerja lainnya membawa enam tuntutan.

"Enam isu yang dibawakan hari ini adalah pertama tolak kenaikan harga BBM, kedua tolak omnibus law, naikkan upah 13% pada tahun 2023,” katanya.

"Keempat tolak PHK besar-besaran ditengah ancaman resesi global, kelima reforma agraria untuk para petani, keenam sah kan RUU perlindungan pekerja rumah tangga," imbuhnya.

BACA JUGA:Resmikan 100 Taman Maju Bersama, Anies Baswedan: Dirancang Bersama Masyarakat

Tak hanya itu, ia juga mengatakan akan terus melakukan aksi demo terhadap kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.

"Partai buruh akan terus melakukan aksi demonstrasi terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan aksi demo ini bukan yang terakhir kalinya dan masih berlanjut hingga bulan Desember 2022.

"Ada enam isu yang diangkat pada aksi dan bukan aksi yang terakhir, tapi akan berlanjut sampai dengan Desember 2022," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: