Deteksi Gejala Ginjal Akut: Selain Demam Pantau Jumlah Air Seni Anak, Jangan Tunggu Badan Bengkak
JAKARTA, DISWAY.ID- Orang tua diminta waspada saat menghadapi anak yang sedang sakit demam. Karena selain gejala demam, orang tua juga mesti pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah air seni pada anak.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menghimbau masyarakat utamanya orangtua agar tidak panik, tetapi lebih waspada dalam menghadapi Gangguan Ginjal Akut. Orang tua diimbau jangan tunggu badan anak bengkak hingga sesak nafas, melainkan deteksi dini gejala gangguan ginjal.
Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Dwi Oktavia dalam keterangannya, Kamis 20 Oktober 2022 memberikan imbauan kepada masyarakat terkait gangguan ginjal akut.
Dinas Kesehatan mengimbau orang tua Jika anak sakit, terutama bergejala demam, diare/muntah, nyeri perut, batuk/pilek segera datang ke Puskesmas Kecamatan di DKI Jakarta untuk dilakukan tatalaksana awal keluhan.
Jika keluhan tidak membaik dalam 2-3 hari, harap kembali berobat ke Puskesmas untuk dilakukan deteksi dini gangguan ginjal akut atipikal dengan melakukan pemeriksaan penunjang berupa: pemeriksaan darah, urine, dan pemeriksaan lain untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi COVID-19, demam berdarah, typhoid, dan leptospirosis.
"Deteksi dini adalah kunci mencegah keparahan dari penyakit ini. Puskesmas di DKI Jakarta juga akan mempersiapkan rujukan ke rumah sakit jika diperlukan," kata dr.Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis.
BACA JUGA:71 Kasus Gagal Ginjal Akut Ditemukan di Jakarta
Kepada para orang tua lanjut Dwi, jika menemukan anak terutama yang masih berusia balita mengalami keluhan demam, maka sebelum memberikan obat penurun panas, orang tua juga dapat mencoba menurunkan demam dengan memberikan kompres air hangat.
Tatalaksana awal demam pada anak yang dapat dilakukan orang tua di rumah antara lain dengan memberikan kebutuhan cairan yang cukup, terapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan lengkap dengan gizi seimbang, dan hindari konsumsi obat-obatan golongan obat keras terbatas tanpa resep dokter.
"Orang tua juga perlu memantau jumlah dan frekuensi buang air kecil anak yang sedang mengalami sakit. Jika anak mengalami penurunan jumlah air seni dalam 24 jam atau bahkan jika sama sekali tidak buang air kecil (anuria) dalam 12 jam, segera datang ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pengobatan lebih lanjut. Jangan tunggu sampai anak mengalami kondisi darurat seperti badan bengkak, kesadaran menurun, dan sesak nafas".
BACA JUGA:2 Langkah Heru Budi Tanggapi Kasus Gagal Ginjal Akut di DKI Jakarta
dr.Dwi juga mengimbau masyarakat terus memakai masker untuk mencegah infeksi menular melalui udara dan saluran pencernaan, menjaga jarak, mencuci tangan, menjaga kebersihan diri, menjaga ventilasi udara tetap baik, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: