Waspada Gangguan Ginjal Akut, Simak Imbauan Kemenkes untuk Pengobatan Anak-anak, Hindari Obat Cair Sirup

Waspada Gangguan Ginjal Akut, Simak Imbauan Kemenkes untuk Pengobatan Anak-anak, Hindari Obat Cair Sirup

Gedung Kemenkes RI Foto: Tangkapan laman FB Kemenkes RI--

JAKARTA, DISWAY.ID- Jumlah kasus Gangguan Ginjal Akut yang mencapai 206 pasien, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk sementara tidak mengonsumsi obat berupa cair atau sirup dalam mengobati sakit, utamanya anak-anak. 

Kementrian Kesehatan mengungkapkan jumlah kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022. 

Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, dimana angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen.

BACA JUGA:Catat! Ini Daftar 14 RS Rujukan Pasien Gagal Ginjal Akut pada Anak 

"Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan Vaksin COVID-19 maupun infeksi COVID-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun," kata juru bicara Kemenkes dr Syahril dalam keterangannya, Rabu 19 Oktober 2022. 

Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

 Kemenkes juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair atau sirup kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

BACA JUGA:5 Cara Menjaga Ginjal Agar Tetap Sehat, Buruan Dicoba Yuk

 "Kemenkes mengimbau masyarakat untuk pengobatan anak, sementara waktu tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair atau sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan,'' tutur dr Syahril.

 ''Sebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya,'' katanya.

 Perlunya kewaspadaan orang tua yang memiliki anak balita dengan gejala penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.

BACA JUGA:Awas 5 Penyebab Gagal Ginjal Kronis, Berikut Gejalanya yang Wajib Diketahui

 Keluarga pasien diminta membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan.

 Sebagai langkah awal untuk menurunkan fatalitas AKI, Kemenkes melalui RSCM telah membeli antidotum yang didatangkan langsung dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: