Obat Sirup Kembali Memakan Korban Puluhan Anak, Doc-1 Max Picu Penyakit Pernapasan Akut Hingga Kematian

Obat Sirup Kembali Memakan Korban Puluhan Anak, Doc-1 Max Picu Penyakit Pernapasan Akut Hingga Kematian

Obat sirup kembali memakan korban puluhan anak, di mana obat sirup Doc-1 Max picu penyakit pernapasan akut.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah dihebohkan dengan kasus gagal ginjal akut pada anak akibat adanya kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) ada obat sirup, kembali dilaporkan korban tewas akibat obat tersebut.

Obat sirup kembali memakan korban puluhan anak, di mana obat sirup Doc-1 Max picu penyakit pernapasan akut hingga kematian.

Piluhan anak di laoprkan meninggal dunia di Uzbekistan dan Gambia setelah mereka mengkonsumsi obat sirup buatan India.

BACA JUGA:Pengakuan Sambo Bantah Pelecehan Putri Candrawathi Oleh Brigadir J di Magelang, BAP Kombes Pol Sugeng Bikin Pusing Kuasa Hukum

BACA JUGA:Ternyata Gak Cuma Intim di Kamar, Berduannya Ibu Kandung dan Suami Norma Risma Dibongkar Tetangga

Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengungkapkan bahwa sebanyak 18 anak di negara meninggal setelah mengonsumsi obat sirup buatan India Marion Biotech.

Sedangkan laporan dari Gambia mengungkapkan sedikitnya 70 anak meninggal dunia setelah meminum sirup obat batuk dan pilek yang dibuat oleh sebuah perusahaan India.

Pihak Kementerian Kesehatan Uzbekistan menjelaskan jika 18 dari 21 anak yang mengonsumsi sirup Doc-1 Max menderita penyakit pernapasan akut dan meninggal.

BACA JUGA:Begini Cara Komunitas Honda CB150X Isi Liburan Akhir Tahun

BACA JUGA:Pengamanan Pemilu 2024, KPU Tandatangan MoU dengan Polri

Obat tersebut di pasarkan untuk pengobatan gejala pilek dan flu.

Beberapa sirut diketahui mengandung etilen glikol, yang menurut kementerian adalah zat beracun. 

Kementerian Kesehatan menjelaskan jika sirup tersebut diimpor ke Uzbekistan oleh Quramax Medical.

Dalam menggunaan sirup untuk penggobatan, obat tersebut digunakan pada anak-anak tanpa tanpa resep dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: