Dompet Dhuafa dan Yayasan Tebuireng Dirikan Rumah Sakit Wakaf Ke-7 di Jombang: Dibuka Pelayanan Cuma-cuma...

Dompet Dhuafa dan Yayasan Tebuireng Dirikan Rumah Sakit Wakaf Ke-7 di Jombang: Dibuka Pelayanan Cuma-cuma...

Rumah Sakit Hasyim Asy'ari didirinya berkat kerja sama dengan Yayasan Tebuiteng, Jombang, Jawa Timur-Foto/Dimas/Disway.id-

JOMBANG, DISWAY.ID-- Rumah Sakit (RS) Hasyim Asy'ari secara formal belum diresmikan pemerintah setempat, akan tetapi Dompet Dhuafa mengklaim bahwa sebagian pelayanan kesehatan dibuka secara cuma-cuma untuk masyarakat membutuhkan.

Hal disampaikan oleh General Manager Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby F Manulang, saat menemani awak media berkunjung ke RS Hasyim Asy'ari yang belum lama ini secara simbolis dikunjungi oleh Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.

Bobby mengatakan, RS Hasyim Asy'ari dirikan di atas lahan atas 6 hektare dengan bangunan 3 lantai di komplek Yayasan Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

BACA JUGA:Dompet Dhuafa Resmikan Satu-satunya Masjid di Desa Gajah Ponorogo: 'Berawal dari 2 Orang Penduduk'

Ya, RS Hasyim Asy'ari ini didirikan berkat dukungan Yayasan Tebuireng yang telah mewakafkan tanahnya kepada Dompet Dhuafa untuk pembangunan Rumah Sakit.

"Selama ini Yayasan Tebuireng baru memiliki klinik yang fokusnya hanya untuk pelayanan kesehatan santri-santrinya," kata Bobby.


General Manager Dompet Dhuafa Bobby F Manulang menjelaskan bahwa semua fasilitas Rumah Sakit Hasyim Asy'ari sudah lengkap dan siap digunakan-Dimas/Disway.id-

Ia menambahkan, selain pondok pesantren dan kampus Tebuireng, satu hal yang belum dimiliki Yayasan Tebuireng adalah pelayanan kesehatan secara luas, yakni Rumah Sakit.

"Sehingga kita bentuk pengelolaan bersama dengan nama PT baru, antara Dompet Dhuafa dan Tebuireng agar masyarakat dapat merasakan manfaat Rumah Sakit ini," jelas Bobby.

BACA JUGA:Kesulitan Air Bersih, Dompet Dhuafa Bantu 'Hidupkan' Kebutuhan Warga Dusun Ngasem Pacitan

Kendati begitu RS Hasyim Asy'ari belum sepenuhnya beroperasi secara normal.

Menurut Direktur RS Hasyim Asy'ari dr. Aria Dewanggana, saat ini jumlah dokter dan perawat yang sudah siap bekerja berjumlah 80 orang.

Saat ini timnya tengah mempersiapkan diri seperti simulasi atau pelatihan secara internal sampai izin opersional sudah diberikan.

"Ini kan, secara izin operasional belum ada, kami sedang berproses menuju ke sana (izin operasional)."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads