Sekolah Satu Atap Dibangun di Tanah Sereal Kota Bogor, Naungi SD dan SMP, Anggarannya Rp 25 M

Sekolah Satu Atap Dibangun di Tanah Sereal Kota Bogor, Naungi SD dan SMP, Anggarannya Rp 25 M

Jajaran Komisi IV DPRD Kota Bogor saat melakukan sidak ke proyek pembangunan Sekolah Satu Atap (Satap) SD dan SMP di Kelurahan Kencana, Kota Bogor.-Yudha Prananda/Jabar Ekspres-

“Kami agak khawatir pada saat tahun 2024, masuk dalam tahun ajaran baru di sekolah SD dan SMP Satap ini belum bisa mengikuti proses PPBD sehingga nanti akan kosong satu angkatan atau satu tahun,” lirihnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV Said Muhamad Mohan menyebut, setelah dilaksanakannya sidak, Komisi IV DPRD Kota Bogor akan segera menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, agar proses pengadaan mebeler dan perizinan hingga tenaga pengajar bisa segera disiapkan.

“Kami akan berdiskusi dengan Disdik supaya proses pengadaan mebeler dan kesiapan lainnya seperti perizinan hingga tenaga pengajar, termasuk SDM pendukung agar kami dapat memastikan di tahun 2024 sekolah tersebut sudah siap untuk melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehingga bisa menerima satu angkatan baru di tahun 2024,” ucapnya.

BACA JUGA:Siswa SMKN 5 PK Tangsel Kembali Juara Lomba Design Flyer

Selain itu, Politisi Gerindra itu meminta komitmen serius dari Dinas Pendidikan untuk segera menyelesaikan pengerjaan proyek tersebut, sebab sesuai dengan hasil kajian yang sudah dilakukan oleh Bappeda, target pembangunan unit sekolah baru di Kota Bogor masih harus dikejar.

Mohan menerangkan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Disdik Kota Bogor, minimalnya harus ada 30 unit SMP Negeri di Kota Bogor, guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan jumlah eksisting bangunan yang saat ini baru diangka 20, ditambah satu unit Satap yang tengah dibangun, tentu jumlah sekolah negeri masih jauh dari kata cukup.

“Terkait itu saya sudah sampaikan di badan anggaran agar menjadi satu catatan poin penitng karena sudah teramanahkan di RPJMD. Itu harus di bangun kembali minimal 1 sekolah, sedangkan kalau melihat hasil kajian itu kan idelanya ada 30 SMP negeri di Kota Bogor, makanya kita mau tambahkan lagi 1 lagi agar bisa menjadi minimalnya 22 unit,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: