Warga Suriah Gunakan Paspor Palsu Untuk Temui Anaknya di Jerman Ditangkap di Bandara Soetta

Warga Suriah Gunakan Paspor Palsu Untuk Temui Anaknya di Jerman Ditangkap di Bandara Soetta

Seorang warga Suriah yang bermaksud menemui kedua anaknya di Jerman, malah ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta-pixbay-

JAKARTA,DISWAY.ID — Seorang warga Suriah yang bermaksud menemui kedua anaknya di Jerman, malah ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, karena menggunakan pospor palsu.

 

 

Pihak Imigrasi Bandara Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta,sendiri berhasil menangkap seorang warga negara Suriah lantaran menggunakan paspor palsu saat akan berangkat menuju Belanda.

 

GSA bermaksud menemui kedua anaknya yang telah berpisah dengannya sejak 2015 dan berstatus sebagai pengungsi di Jerman.

 

Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta Muhamad Tito Andrianto mengatakan, seorang warga negara Suriah berinisial GSA (60).

BACA JUGA:Benarkah Efek Psikologi Warna Hijau Bagus Untuk Mata? Berikut Penjelasannya

BACA JUGA:Kampanye One Love Biang Kekalahan Jerman Vs Jepang, Dua Pemain Tolak Protes Pelarangan Penggunaan Ban Kapten Simbol LGBTQ

 

Warga Suriah menggunakan paspor palsu Uni Emirat Arab (UEA) saat melakukan pemeriksaan pihak imigrasi di bandara.

 

"Dia hendak ke Jerman, dimana lebih dulu transit di Belanda, karena dirasa kalau pakai paspor Suriah ini akan sulit, maka dia menggunakan paspor UEA palsu,” lanjut Tito dalam keterangan tertulisnya, Senin 28 Nopember 2022.

 

GSA gagal terbang, dan berencana menggunakan paspor palsu tersebut untuk terbang ke Belanda dengan pesawat KLM Royal Dutch Airline KL810 pada Minggu lalu, 20 Nopember 2022.

 

Tito melanjutkan, temuan ini bermula ketika ada informasi dari masyarakat, kemudian pihak imigrasi dan maskapai merespons pada saat GSA melakukan check in.

BACA JUGA:Dipicu Uang Kembalian Kurang, Pria Inisial DP Nekat Pukul Petugas Wanita SPBU di Tanah Tinggi

BACA JUGA:Makin Canggih! WhastApp Punya Fitur Baru Bernama Temukan Bisnis, Apa Fungsinya?

 

GSA bermaksud menemui kedua anaknya yang telah berpisah dengannya sejak 2015 dan berstatus sebagai pengungsi di Jerman.

 

Usai menerima laporan dari warga dan mengecek saat proses check in, Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) kemudian memeriksa GSA lebih lanjut.

 

 Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, pihak imigrasi melakukan cek dan ternyata paspor yang digunakan palsu, pengecekan itu dilakukan sebanyak dua kali.

 

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya indikasi paspor UEA milik GSA palsu, yakni nomor paspor dengan kode MRZ pada biodata paspor berbeda.

BACA JUGA:BNI-TNE Siap Gelar Turnamen Golf Bergengsi di Indonesian Masters, Segini Total Hadiahnya!

BACA JUGA:Bonus Atlet Asean Para Games Cair, Menpora: Kisah Rexus Ohee, Kisah Heroik

 

Temuan tersebut diperkuat dengan hasil uji forensik menggunakan alat VSC 80i yang semakin membuktikan bahwa paspor tersebut telah mengalami beberapa modifikasi.

 

Security feature sinar UV pada paspor tidak berpendar pada halaman biodata, benang jahitan merupakan benang jahitan biasa, dan terdapat lubang jahitan ulang, lubang perforasi tidak bulat presisi dan tidak beraturan.

 

Kemudian, tulisan microprinting ‘United Arab Emirates’ pada halaman cover dalam bias dan sudut buku paspor tampak potongan asimetris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: