Setelah Piala Dunia 2022, Qatar Kini Mengincar jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036

Setelah Piala Dunia 2022, Qatar Kini Mengincar jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036

Maskot Piala Dunia 2022 Qatar, La’eeb-FIFA-

FIFA menggambarkan suara itu sebagai "mirip dengan yang terdengar di konser rock secara langsung".

Dengan tidak ada Piala Dunia yang lengkap tanpa penggemar, Qatar telah berupaya keras ke zona penggemar yang berbeda untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan kepada penonton sepak bola dari segala usia. 

BACA JUGA:Catat 8 Jenis Makanan yang Bisa Bantu Tingkatkan Fokus, Coba Konsumsi Sebelum Beraktivitas

BACA JUGA:Cara Membuat Stroberi Celup Cokelat, Camilan Manis Segar yang Bikin Gak Berhenti Makan!

Zona penggemar menyediakan puluhan ribu layar besar untuk menikmati permainan sambil berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.

Festival Penggemar FIFA yang besar di Taman Al Bidda juga menyambut pengunjungnya yang ke satu juta, menurut data yang diberikan oleh badan pengatur sepak bola.

“Ini adalah Piala Dunia yang fantastis, dengan figur-figur inovatif dan momen-momen tak terlupakan baik di dalam maupun di luar lapangan. Fans memiliki waktu yang luar biasa di Doha, dan seluruh dunia mengikuti dengan kegembiraan di TV karena rekor baru ditetapkan setiap hari, ”kata Colin Smith, FIFA COO World Cup.

Qatar juga menghadapi kritik dari media barat yang meragukan kesiapannya menjadi tuan rumah versi paling kompak dari acara olahraga tersebut sejak 1930.

BACA JUGA:Kecanduan Warna Ungu, Wanita Ini Nekat Utang Hingga Ratusan Juta: Aku Ogah Beli Barang Warna Lain!

BACA JUGA:Kronologi Penganiayaan Balita Hingga Tewas di Kalibata City: Pelaku Sempat Pura-pura Bantu Korban Ke Rumah Sakit

Qatar juga mengincar tuan rumah Olimpiade 2036

Satu umpan balik positif umum yang dimiliki banyak penggemar adalah tentang pengalaman perjalanan yang mulus antar stadion, memungkinkan mereka untuk menghadiri beberapa pertandingan di hari yang sama, tidak seperti versi Piala Dunia sebelumnya.

Hal itu juga tercermin dari jaringan Doha Metro dan Lusail Tram yang melakukan 9,19 juta perjalanan dengan rata-rata harian 707.032 penumpang. 

Tim peseta  juga dapat tetap berada dalam jarak radius 10 km, menghasilkan total 3.321 transfer di dalam dan sekitar ibu kota negara Teluk sejak kick-off.

BACA JUGA:Hakim Geram ke Ricky Rizal: Saudara Ini Sudah Disuruh Membunuh, Mencuri Juga!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: