Persiapkan Pernikahan, Erina Gudono Gunakan Aplikasi Elsimil untuk Cegah Stunting

Persiapkan Pernikahan, Erina Gudono Gunakan Aplikasi Elsimil untuk Cegah Stunting

Erina Gundono bersama Tim Media Center Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang berkunjung di kediamannya di kawasan Mlati, Sleman, Yogyakarta pada akhir November lalu.-Istimewa/Disway.id-

"Punya berapa anak saya serahkan kembali ke Erina karena 'kan itu badannya Erina," kata Kaesang usai acara gladi bersih akad nikah dan panggih pengantin di Pendopo Ambarrukmo, Sleman, Selasa 6 Desember 2022. 

Sementara itu Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Depok Muhammad Wiyono mengatakan kepada Tim Media Center BKKBN pada Kamis 8 Desember 2022, bahwa berkas persyaratan perkawinan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono telah lengkap.

“Proses administrasi di KUA Depok berjalan lancar. Kami menerima kiriman berkas (persyaratan) yang sudah komplit, termasuk sertifikat Elsimil dari KUA Mlati tempat domisili Mbak Erina,” kata Wiyono yang akan menjadi penghulu dalam pernikahan Kaesang dengan Erina.

Ditemui di Jakarta, Jumat 9 Desember 2022, Kepala BKKBN  Hasto Wardoyo menyampaikan ucapan selamat kepada Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dalam membangun rumah tangga.

Hasto juga menyampaikan apresiasi kepada Kaesang dan Erina dalam persiapan dan perencanaan membangun rumah tangga mereka dengan melakukan prekonsepsi, yakni mengisi aplikasi Elsimil.

Aplikasi Elsimil menurut Hasto merupakan aplikasi yang dikembangkan BKKBN bersama dengan Kementerian Agama sebagai upaya pencegahan stunting. Kuesioner dalam aplikasi Elsimil adalah skrining awal terhadap risiko bayi yang dilahirkan dalam kondisi stunting.

BACA JUGA:BKKBN Gandeng Badan Pangan Nasional Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi Masyarakat Indonesia

“Risiko stunting itu terjadi sejak pembuahan dalam rahim ibu, delapan minggu atau 56 hari itu sudah bisa diprediksi terjadinya stunting. Pencegahan stunting hanya dapat dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni 270 hari dalam kandungan dan 730 hari atau anak sampai usia dua tahun,” kata Hasto yang juga dokter spesialis obstetric dan gynecology serta pakar bayi tabung ini.

Adapun data yang dimasukkan dalam aplikasi Elsimil calon pengantin adalah usia, status gizi, berat dan tinggi badan, ukuran lingkar lengan atas dan lingkar perut, kadar hemoglobin (Hb) dan perilaku lain seperti perokok atau tidak. 

Penggunaan aplikasi Elsimil, akan disertai pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk oleh BKKBN.

Jika sertifikat Elsimil menunjukkan hasil kurang ideal untuk hamil, perkawinan tetap boleh digelar namun TPK akan merekomendasikan untuk menunda kehamilan. 

Selanjutnya TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan serta memonitor status gizi calon pengantin sampai kondisi pasangan tersebut membaik dan menjadi ideal untuk hamil. 

Selain berfungsi sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, Elsimil juga berfungsi sebagai media edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta pencegahan kanker.

Dukungan Erina terhadap penggunaan Elsimil ini tidak lepas dari peran Sarjiyem, anggota TPK Mlati dari unsur PKK.

BACA JUGA:Pemutakhiran Data Penduduk 2022 Capai 60 Persen, BKKBN: Dana yang Kita Pakai Lebih Sedikit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: