51 Hari Lagi, Ini Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan, Salah Satunya Taubat Nasuha

51 Hari Lagi, Ini Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan, Salah Satunya Taubat Nasuha

ilustrasi berdoa-Pixabay-

Menjadi salah satu persiapan menyambut bulan Ramadhan adalah memastikan bahwa Anda dan orang-orang terdekat sudah mengqadha atau mengganti hutang puasa di tahun sebelumnya. Karena mengganti puasa hukumnya adalah wajib. 

Seperti hadist dari ‘Aisyah RA, yang artinya “Kami (perempuan-perempuan muslim) dahulu mengalami haid. Kemudian diperintahkan bagi kami untuk mengganti puasa, dan tidak mengganti sholat.” (HR. Muslim)

Dari hadist di atas, maka sudah jelas bahwa mengganti puasa memiliki hukum wajib, yang apabila tidak dikerjakan akan membuat seseorang menanggung dosa. Jadi bagi Anda yang masih memiliki hutang puasa segera lunasi sebelum puasa tahun ini. 

BACA JUGA:Lagi! Diterbangkan ke Hungaria, Ini Kiprah dan Prestasi M. Iqbal Gwijangge dan Eriko Sulatiano

4.Persiapan Jasmani dan Rohani.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ketika kita melakukan kebaikan maka kita akan mendapatkan pahala yang berlipat, ibadah sunnah akan mendapatkan pahala wajib, dan pahala ibadah wajib berlipat-lipat. Maka dari itu sangat disayangkan apabila kita tidak bisa memanfaatkan Bulan Ramadhan sebaik mungkin karna kondisi fisik kita yang tidak maksimal. 

Jadi langkah pertama agar menjaga tubuh tetap fit adalah pastikan kita melakukan olahraga teratur. Konsumsi makan sehat dan minum air putih yang cukup. 

Ditambah lagi saat ini pandemi masih berlangsung, jangan lupa untuk konsumsi vitamin tambahan untuk menjaga imun tubuh tetap sehat. 

5. Perbanyak Puasa Sunah di Bulan Syaban

Perbanyak puasa sunnat pada bulan Sya’ban merupakan sunnah Rasul saw hukumnhya sunnat. 

BACA JUGA:Kriteria ASN yang Pindah ke IKN Diungkap Menpan RB, Siap-siap 11 Ribu Pegawai Bakal Berangkat ke Kaltim

Dalam sebuah riwayat, dari Aisyah r.a ia berkata, “Aku belum pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa sebulan penuh melainkan pada bulan  Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Rasulullah saw paling banyak berpuasa dalam sebulan melainkan pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid r.a ia berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban”. 

Beliau bersabda, “Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Ra’jab dengan Ramadhan. 

Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: