Usai Viral Video Erma Oktavia, Akhirnya Polisi Selidiki Kasus Uang Lembur tak Dibayar

"Dalam pemeriksaan yang dilakukan, PT SAI minta waktu 5 hari untuk segera membayarkan upah lembur karyawannya," ujarnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Grobogan Teguh Harjokusumo menjelaskan pihaknya juga menemukan bukti jika PT SAI tidak membayarkan upah lembur Erma dan kawan-kawannya.

Setelah pihaknya menemukan beberapa pelanggaran terkait dengan upah, pihak PT SAI berjanji segera membayarkan kewajibannya.

“Kami akan mengawasi pembayaran tersebut, jika PT SAI tidak membayarkan maka kami akan kembali turun tangan untuk menyelesaikannya,” papar Teguh.

BACA JUGA:Kadung Malu! Mama Muda di Jambi Terkait Pelecehan 17 Anak Lapor Balik ke Polisi

BACA JUGA:Eks Kabareskrim Susno Duadji Caleg PKB dari Dapil 2 Sumatera Selatan

GM PT SAI Apparel Grobogan Chanchal Gupta menjelaskan, lembur tersebut tidak dilakukan oleh semua karyawan dan hanya sebagian saja.

"Pabrik saat ini masih melakukan efisiensi karena kondisi keuangan perusahaan," kata Gupta.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal mengingatkan, setiap upah lebur harus dibayarkan berupa gaji bagi karyawan.

Lembur, sebut Iqbal, merupakan kerja yang dilakukan karyawan di luar jam kerja yang telah ditentukan.

"Jika perusahaan tidak mau membayarkan upah lembur tersebut maka itu adalah penggelapan dan tuntutannya adalah pidana," kata Said Iqbal.

Erma Oktavia beserta para buruh yang tergabung sejumlah organisasi perserikatan buruh-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Rumahnya_Buruh

Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Provinsi Jawa Tengah, Aulia Hakim, menegaskan kasus uang lembur tak dibayar harus diusut tuntas. 

Meski pihak manajemen telah menjanjikan bakal membayar upah lembur para karyawan, sanksi pidana harus diterapkan. 

"Kalau sampai ini tidak selesai. Saya pastikan sebagai ketua sekjen, Grobogan akan kita hitam putihkan," tegasnya.

Sumber: