Tiongkok Ajukan 12 Poin Ini untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Pembangkit Listrik Nuklir Hingga Ekspor Biji-Bijian

Tiongkok Ajukan 12 Poin Ini untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Pembangkit Listrik Nuklir Hingga Ekspor Biji-Bijian

Puluhan rudal Rusia kembali menghantam wilayah Ukraina yang mengancam pemadaman listrik di saat musim dingin. -Tangkapan layar twitter @sentdefender-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Tiongkok dikenal sebagai salah satu negara sekutu penting Rusia.

Melihat perkembangan perang Rusia-Ukraina, Tiongkok menyerukan genjatan dan mengajukan proposal perdamaian.

Proposal diajukan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan menekankan ada upaya melindungi pembangkit nuklir, melanjutkan negosiasi perdamaian, dan menghapus sanksi sepihak terhadap Rusia.

BACA JUGA:KPU Sebut Dana Sosialisasi Tidak Diatur di UU Pemilu

Beragam tanggapan atas masuknya Tiongkok ke dalam diplomasi pembicaraan damai di pertikaian Rusia-Ukraina ini.

Ada yang berharap, tetapi negara-negara Eropa skeptis dengan poin yang diajukan Tiongkok untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mendukung Ukraina dengan mengatakan penarikan pasukan Rusia harus menjadi syarat kesepakatan damai.

"Perdamaian yang adil tidak bisa berarti agresor mendapat imbalan," katanya pada forum keamanan baru-baru ini di Munich, seperti tayang di Bloomberg.

Adapun proposal Tiongkok yaitu berisi 12 poin untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

BACA JUGA:Tegas! Sri Mulyani Respons Kasus Anak Pejabat Ditjen Pajak yang Suka Pamer Kemewahan dan Aniaya Remaja

Proposal perdamaian Tiongkok dirilis pada Jumat 24 Februari 2023 atau tepat setahun militer Moskow melakukan penyerangan terhadap Ukraina.

Diplomat Republik Rakyat Tiongkok, Wang Yi telah berkeliling negara-negara Eropa minggu lalu untuk melakukan lobi-lobi guna memuluskan rencana perdamaian tersebut.


Nato mengungkapkan jika Rusia persiapkan jet tempur gempur Ukraina dalam waktu dekat ini -Tangkapan layar twitter@minutoestado -

Dia mengakhiri perjalanannya di Moskow dan melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: