6 Fakta Kerokan Bagi Tubuh Manusia, Ternyata Bisa Berbahaya Jika Dilakukan dengan Cara Begini

6 Fakta Kerokan Bagi Tubuh Manusia, Ternyata Bisa Berbahaya Jika Dilakukan dengan Cara Begini

Tips & Trik Kerokan-@erwan_sumiyanto-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID - Kerokan adalah salah satu cara pengobatan alternatif yang populer di Indonesia.

Praktik kerokan ini dilakukan dengan menggosok-gosokkan benda tumpul, seperti uang logam atau punggung sendok, pada kulit yang telah diolesi minyak.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan sirkulasi darah, menghilangkan rasa sakit, dan mengeluarkan angin dari tubuh.

BACA JUGA:Hasil Duel Panas Azka Corbuzier vs Vicky Prasetyo, Kerokan di Punggung Mantan Suami Kalina Bikin 'KO'?

Asal usul dari praktik kerokan tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala di beberapa negara Asia seperti Cina, India, dan Indonesia.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa kerokan telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu dan terkait dengan konsep energi dalam tubuh yang harus seimbang untuk menjaga kesehatan.

Dalam tradisi Jawa, kerokan dikenal sebagai 'mikat' yang diyakini mampu mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Sementara dalam tradisi Tionghoa, kerokan disebut 'gua sha' yang dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai keluhan, termasuk sakit kepala, demam, dan masalah pernapasan.

BACA JUGA:Sedang Live, Lawan Azka Corbuzier, Punggung Vicky Prasetyo Terlihat Habis Kerokan

Meskipun kerokan masih banyak dipraktikkan di Indonesia, namun metode ini tidak selalu diakui oleh para ahli kesehatan.

Beberapa dari mereka menganggap bahwa kerokan bisa menyebabkan luka dan infeksi pada kulit, terutama jika dilakukan dengan alat yang tidak steril atau oleh orang yang tidak terlatih.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebersihan dan keamanan saat melakukan kerokan.

Kerokan dapat menjadi berbahaya jika dilakukan secara tidak benar atau dengan menggunakan benda yang tidak steril.

BACA JUGA:Gak Terima Dipecat! Ferdy Sambo Gugat Presiden Jokowi dan Kapolri ke PTUN, Pengamat: Khawatir Hakimnya 'Masuk Angin'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: