bannerdiswayaward

Rokok Ilegal Makin Menjamur, Ekonom Ungkap Penyebabnya

Rokok Ilegal Makin Menjamur, Ekonom Ungkap Penyebabnya

Rokok Ilegal Makin Menjamur, Ekonom Ungkap Penyebabnya-Disway/Bianca-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kendati Pemerintah sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Rokok Ilegal, fenomena peredaran Rokok ilegal kini masih menjadi kekhawatiran masyarakat. 

Pasalnya, angka peredaran rokok ilegal justru terus mengalami peningkatan, terutama dengan harga rokok legal yang kini masih tinggi nilainya.

BACA JUGA:Luar Biasa, Gaji Direksi dan Komisaris GoTo Ditaksir Capai Miliaran Rupiah!

BACA JUGA:Persija Jakarta Umumkan Revolusi Skuad 2025-2026, 5 Pemain Baru dan Pelatih Anyar Bakal Gebrak Liga

Dilansir dari data Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), tingkat peredaran rokok ilegal saat ini telah mencapai 7 persen. 

Angka tersebut diketahui naik signifikan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang hanya sekitar 3–4 persen.

Menurut Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, kenaikan tarif cukai rokok yang terus dilakukan dalam beberapa tahun terakhir menjadi penyebab utama melonjaknya peredaran rokok ilegal di Indonesia.

BACA JUGA:Akun Kamu Beruntung Dapat Saldo DANA Gratis, Klaim Buruan Berlaku Hari Ini

BACA JUGA:Jurnalis Media Online Jadi Korban Jambret di Halte Balkot Jakarta

Selain itu, Heri sendiri juga turut menyoroti peran Satgas Pencegahan Peredaran Rokok Ilegal.

Menurutnya, pembentukan Satgas Ini sendiri masih belum akar permasalahan yang sebenarnya.

“Fokus yang terlalu besar pada penindakan di bagian hilir, seperti distribusi dan penjualan, dinilai tidak cukup efektif jika tanpa pembenahan sistem di bagian hulu, yakni produksi dan regulasi,” ujar Heri kepada Disway secara daring, pada Sabtu 21 Juni 2025.

BACA JUGA:Michelin Bawa AF Corse dan Ferrari Raih Kemenangan ke-28 secara berturut-turut di Le Mans

BACA JUGA:Yamaha Gandeng Zee Asadel, Hadirkan Warna Baru Fazzio Hybrid di JFK 2025

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads