Susi Air Hentikan Penerbangan di Papua, Susi Pudjiastuti: Tak Ada Jaminan Keamanan

Susi Air Hentikan Penerbangan di Papua, Susi Pudjiastuti: Tak Ada Jaminan Keamanan

Setelah melayani penerbangan di Papua sejak 2006 lalu, Susi Air hentikan penerbangan di Papua. -susiair-

Terkait dengan pemberhentian layanan penerbangan di Papua, Susi sangat menyayangkan penanganan Kapten Philips Mark Methrtens oleh pemerintah yang hingga saat ini masih belum berhasil di bebaskan dari penyanderaan KKB.

BACA JUGA:Misteri Toba

BACA JUGA:Duh! Rafael Alun Trisambodo Minta Dikasihani: 'Tolong, Saya Sudah Lelah'

Menurut Susi hal ini menjadi perhatian khusus bagi pilot di armada Susi Air, di mana mereka merasa sangat khawatir dengan kejadian penyanderaan yang tidak kunjung usai tersebut.

Maskipun Susi menyampaikan selain itu alasan lain Susi Air menghentikan penerbangan di Papua dikarenakan semakinnya berkurangnya armada untuk layanan di Papua.

Sedangkan penyanderaan Kapten Philips Mark Methrtens, Susi menyampaikan keheranan di karenakan wilayah yang dilintasi oleh pilot tersebut dinyatakan aman. 

Susi menjelaskan jika dari dulu penerbangan Susi Air di Papua dengan sangat hati-hati dan mengutamakan safety dengan segala tantangan yang ada.

BACA JUGA:Qatar Dikhawatirkan Mundur Tawar Manchester United, Permintaan Glazer Keterlaluan Banget

BACA JUGA:Ditetapkan Jadi Tersangka, Mario Dan Shane Ditempatkan Beda Sel Tapi Sebelahan

“Mulai dari medan dan keamanan, serta kita biasanya tak terbang ke tempat, yang memang sudah ada indikasi, rumor, ketentuan, ada notam resmi dari pemerintah, notam itu ya no to air man atau tidak boleh terbang, jadi itu. Ketentuan tidak boleh terbang," ujar Susi.

Susi menegaskan pemilihan rute terbang biasanya merupakan wilayah rute yang perintis dan aman. 

"Kita biasanya juga ada seperti informasi ada informasi antar orang aviasi jangan terbang ke sana, kita tak terbang, jadi semua yang terbangi adalah biasanya rute perintis dan rute yang aman," tuturnya. 

Susi Air juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah atau pihak aviasi terkait keamanan.

"Jadi semua yang diterbangin adalah rute perintis dan rute-rute yang aman. Jadi Paro itu adalah salah satu rute perintis, dan kita sudah terbang di sana bertahun-tahun menerbangi rute perintis," katanya.

"Rute perintis itu adalah rute yang ditentukan dalam kontrak dan harus di terbangi oleh Susi Air. Dengan demikian berarti bandaranya juga yang diketahui dan ditulis dalam kontrak. Jadi dengan segala kehati-hatian apa yang terjadi ini adalah surprise. Saya sangat prihatin, tidak habis pikir," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: