Istri Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Suka Flexing Diumbar Netizen, Gratifikasi Wamenkumham Rp 7.7 Miliar Seret Banyak Nama

Istri Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Suka Flexing Diumbar Netizen, Gratifikasi Wamenkumham Rp 7.7 Miliar Seret Banyak Nama

Gaya hidup mewah istri dari Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto menjadi sorotan publik. -tangkapan kayar tiktok@teamnetizen-

Tak hanya menampilkan kemewahan dari Komjen Agus dan istrinya, namun juga disebutkan jika harga sepatu yang dipakai Evi sekitar Rp 14.200.000.

BACA JUGA:Usut Kejanggalan Kematian Bripka Arfan Saragih dan Penggelapan Pajak Rp 2.5 Miliar, Penanganan Kasus Diambil Alih Polda Sumut

BACA JUGA:Klasemen MotoGP 2023 Usai Francesco Bagnaia dan Marc Marquez Raih Poin Penuh Kelar Sprint Race

Pada foto lainya terlihat Komjen Agus dan istrinya sedang berada di luar negeri dengan memakai kaca mata yang diduga bermerek Louis Vuitton dan istrinya bermerek Gucci seharga 422 dolar Amerika atau Rp 64.00.073.

Selain menampilakan foto petinggi Polri yang sempat disebut terseret dalam kasus setoran batu bara oleh Ismail Bolong, dalam akun tersbeut juga memperlihatkan anak-anak dari Komjen Agus dan istrinya sering bepergian ke luar negeri.

Tak sampai disitu, keterkaitan kasus tambang ilegal yang melibatkan Ismail Bolong juga disangkut pautkan oleh akun tersebut.

BACA JUGA:Marc Marquez Kritisi Sprint Race Perdana di MotoGP 2023 Portugal: Terlalu Banyak Risiko

BACA JUGA:Mahfud MD Tantang Arteria Dahlan Cs, Jangan Cari Alasan Absen!

“Yuk bongkar terus! Kali ini kelakuan hedon istri Kabareskrim Komjen Agus Andrianto yang terseret kasus suap tambang ilegal nih!,” tulisnya akun tersebut, dikutip, Minggu, 19 Maret 2023.

Unggahan tersebut menuai komentar dari beberapa netizen, bahkan beberapa netizen menyentil KPK dan meminta Kapolri untuk mencopotnya apabila benar terbukti.

Sedangkan kasus saham tambang nikel PT CLM yang  terkait dengan gratifikasi Wamenkumham menurut Sugeng melibatkan pemodal yang besar dan terstruktur.

"Adapun pola keterlibatan kekuasaan yang bermain dengan pemodal lebih dahsyat dan terstruktur. Kalau kasus Ismail Bolong cuma yang main oknum Polisi,”jelas Sugeng.

“Dalam kasus ini ada nama Wamenkumham, Polisi levelnya lebih tinggi sampai intelijen negara," ungkap Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: