Densus 88 Tangkap 4 WN Uzbekistan Terkait Propaganda Terorisme di Medsos
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan (kiri), satuan tugas (Satgas) TPPO bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menangkap 829 orang tersangka tindak pidana perdagangan orang sejak periode 5 Juni hingga 19 Juli 2023.-Disway.id/Anisha Aprilia-
JAKARTA, DISWAY.ID-Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri meringkus empat Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan terkait dugaan keterlibatan dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di sosial media (sosmed) pada Jumat, 24 Maret 2023.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan empat tersangka terorisme yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan itu adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
"Saya sampaikan, kegiatan propaganda di media sosial oleh warga negara asing (WNA), yaitu Uzbekistan. Terkait dengan perkara hari Jumat tanggal 24 Maret 2023, telah diamankan 4 orang WNA dari negara Uzbekistan," kata dia kepada wartawan, Selasa, 4 April 2023.
BACA JUGA:Tim Densus 88 Amankan 5 Teroris Jaringan JI di Sulawesi Selatan
BACA JUGA:Anggota Densus 88 Briptu SIW Dilaporkan Istri ke Propam, Diduga Selingkuh hingga Aborsi
Ramadhan menambahkan, 3 dari 4 WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari organisasi teror Internasional.
"Dari empat tadi, tiga aktif dan merupakan bagian dari organisasi teroris dan satu adalah pendukung atau supporting atau penyedia dukungan keuangan serta pembuatan dokumen palsu," imbuh Ramadhan.
Jenderal bintang satu itu menerangkan, tersangka BA alias JF memiliki aktivitas menonjol dalam menyebarkan propaganda terorisme.
BACA JUGA:Permintaan Istri Korban Densus 88: Seperti Apa Wajah Bripda HS
BA juga berupaya mencari orang lain yang memiliki pandangan yang sama terkait terorisme.
"Terdapat beberapa aktivitas menonjol dari WNA tersebut yang dilakukan terutama oleh saudara BA alias JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos, serta berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror," ungkap Ramadhan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: