Polisi Sebut ABH NF Tak Terafiliasi Jaringan Teror, Tapi Belajar Merakit Bom dari Internet

JAKARTA, DISWAY.ID – Polisi memastikan anak berhadapan dengan hukum (ABH) berinisial NF (17) yang terlibat dalam insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta tidak memiliki kaitan dengan jaringan atau kelompok teror tertentu.

“Sejauh ini yang saya ketahui itu belum ada keterlibatan dengan kelompok lain,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Selasa (11/11/2025).

Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil analisis Densus 88 Antiteror yang kini mendalami motif dan kemungkinan keterkaitan dengan jaringan tertentu.

BACA JUGA:Ledakan SMA 72 Jakarta, ABH Terkuak Belajar dari Internet dan Akses Dark Web

“Nanti secara pasti pada saat rilis akan disampaikan oleh Densus. Karena mereka masih menganalisis apakah ada kaitan dengan jaringan teror atau tidak,” tegas Budi.

Budi juga menepis spekulasi liar yang beredar di media sosial soal motif keagamaan dalam insiden tersebut.

“Kita ingin meluruskan, memang kejadian ini terjadi di sekitar tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti-Islam,” jelasnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror mengungkap bahwa NF merakit dan meledakkan bom tersebut dengan panduan dari internet.

Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyebut sebagian bom yang digunakan dipicu dengan remot jarak jauh.

BACA JUGA:KPK Masih Penyelidikan Whoosh, Fokus Pengadaan Lahan Halim–Bandung

“Beberapa iya (dikendalikan atau dipicu remot), tapi untuk teknisnya silakan konfirmasi ke Gegana atau Bid Humas Polda Metro Jaya,” ujarnya.

Mayndra juga menjelaskan bahwa NF merakit bom secara mandiri setelah mengakses berbagai situs dan forum daring yang berisi panduan ekstrem.

“Dirakit sendiri dan pelaku mengakses melalui internet cara-cara merakit bom,” ungkapnya.

Hasil penelusuran digital menunjukkan NF aktif dalam komunitas daring di situs gelap (dark web) yang menampilkan konten ekstrem.

Sumber: