Militer Myanmar Bantai Puluhan Warganya yang Menentang Kekuasaan

Militer Myanmar Bantai Puluhan Warganya yang Menentang Kekuasaan

Militer Myanmar bantai puluhan warganya yang menetang kekuasaan pada Selasa 11 April 2023. -Tangkapan layar twitter@NanLin96 -

JAKARTA, DISWAY.ID – Militer Myanmar bantai puluhan warganya yang menetang kekuasaan pada Selasa 11 April 2023.

Pembunuhan tersebut dilakukan dengan mengerahkan serangan menggunakan pesawat udara dan helikopter di wilayah Sagaing yang dikenal sebagai wilayah yang menentang kekuasaan militer Myanmar.

Sedikitnya 50 warga Mnyanmar tewas serta mengalami luka-luka saat militer melancarkan serangan udara di pusat kota Pazigyi sehingga memperburuk keadaan di wilayah tersebut.

Serangan udara terjadi saat penduduk berkumpul untuk peresmian kantor administrasi, di mana pada 7:35 pagi waktu setempat massa diserang oleh jet dan diikuti oleh helikopter Mi-35 seperti dilansir dari Aljazeera.

BACA JUGA:Ade Armando Janji Akan Bongkar Praktik Korupsi di DPR RI Jika Jadi Legislatif

BACA JUGA:Ratusan Pegawai Kemenkeu Dijatuhi Hukuman, Sri Mulyani: Dari Penundaan Kenaikan Pangkat Hingga Pemecatan

Jumlah korban tewas akan terus bertambah karena terjadi serangkaian pembunuhan yang sangat mengerikan. 

Adapun korban yang tewas merupakan warga sipil, dan bukanlah target yang sah dari sebuah serangn militer.

Wilayah Sagaing yang terledak dekat kota terbesar kedua Mandalay telah melakukan beberapa perlawanan paling sengit terhadap aturan militer dengan pertempuran sengit yang berkecamuk di sana selama berbulan-bulan.

Sejauh ini angkatan bersenjata Myanmar dituding telah melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dalam serangan besar.

BACA JUGA:Aman SoLeman

BACA JUGA:Sejarah dan Prestasi PS Palembang

Hal tersebut dilakukan oleh angkatan bersenjata Myanmar untuk menekan perlawanan bersenjata terhadap pengambilalihan kekuasaan pemerintahan.

Min Aung Hlaing selaku pemimpin kudeta Myanmar berjanji untuk menangani secara tegas pihak yang dianggap teroris karena melawan pemerintahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: