Umat Islam Berdebat Soal Perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444H, Ini Arahan Ustaz Syafiq Riza Basalamah

Umat Islam Berdebat Soal Perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444H, Ini Arahan Ustaz Syafiq Riza Basalamah

Ustaz Syafiq Riza Basalamah merupakan lulusan S3 Universitas Islam Madinah.-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Syafiq Riza Basalamah Official-

Kata penjelasan Ustaz Syafiq, terjadinya perbedaan di setiap awal Ramadhan dan Syawwal karena beda metode penentuan.

Namun, kata Ustaz Syafiq, menurut jumhur ulama sepakat bahwa penentuan awal Ramadhan dan Syawwal, menggunakan metode rukyatul hilal atau dengan melihat hilal.

"Ya memang, yang pertama penentuan awal Ramadhan dan awal Syawwal itu dengan apa? Ini yang ada khilaf di antara para ulama.

"Jumhur ulama itu berpendapat, penentuan itu dengan rukyatul hilal, dengan melihat," jelas Ustaz kelulusan S3 Universitas Islam Madinah itu.

BACA JUGA:Muhammadiyah Kok Rayakan Idul Fitri 1444H Lebih Dulu dari Pemerintah? Haedar Nashir: Ini Menyangkut Ijtihad

Saat ini, di zaman yang sudah maju, umat Islam sudah dimudahkan dengan adanya alat-alat canggih agar bisa melihat hilal langsung.

Berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kata Ustaz Syafiq, puasa dan hari berbuka (Idul Fitri) ditentukan dengan melihat hilal.

"Karena Nabi Shallallhu 'alaihi wasallam mengatakan, 'Puasalah kalian ketika melihat [hilal] dan berbukalah ketika melihat', itu sabda Nabi Shallallhu 'alaihi wasallam," ujar Ustaz asal Jember, Jawa Timur itu.

Terkait metode hisab atau menghitungan hari, kata Ustaz Syafiq, hilal dianggap tetap ada meskipun dalam kondisi tertentu.

BACA JUGA:Bansos Untuk 21 Juta Kepala Keluarga Disiapkan Pemerintah Sambut Idul Fitri 1444 Hijriyah

"Jadi bukan dari keberadaan hilal. Kalau hisab itu kan dihitung, ada nih hilal, mau kelihatan atau mau nggak kelihatan, dalam hitungan ada.

"Nabi menyebutkan, 'Bagaimana kalau mendung? Nggak kelihatan bukan karena nggak ada. Boleh jadi hilalnya ada lahir, tapi nggak kelihatan karena mendung," terang Ustaz Syafiq.

Lengkapi Puasa 30 Hari

Lantas menurut arahannya, Ustaz Syafiq menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan Rosulullah Shallallhu 'alaihi wasallam, maka jika hilal terhalang, umat Islam harus melengkapi puasa sampai 30 hari.

"Lalu apa yang dilakukan? Nabi Shallallhu 'alaihi wasallam, 'Ya sudah kalau malam 30 itu tidak kelihatan, kalian lengkapi jadi 30 hari'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: