6 Anggota KKB Tewas Baku Tembak dengan Aparat Setelah Penyerangan di Nduga

6 Anggota KKB Tewas Baku Tembak dengan Aparat Setelah Penyerangan di Nduga

NDUGA, DISWAY.ID-- Sebanyak 6 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) teroris di Kabupaten Nduga, Papua, tewas dalam baku tembak dengan aparat keamanan.

Baku tembak tersebut terjadi setelah peristiwa penyerangan kelompok separatis KKB terhadap prajurit TNI dari tim gabungan Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna dan Kopassus.

Terjadinya baku tembak saat satu pleton pasukan Resimen Brimob Pelopor diterjunkan untuk membantu proses evakuasi terhadap prajurit TNI yang dilaporkan meninggal dunia.

BACA JUGA:Panglima TNI Yudo Margono Mendidih, Minta Pasukan Elite Bertahan dari Serangan KKB Papua: Ambil Tindakan, Jangan Ragu!

Dilaporkan, pasukan Brimob menembak mati sedikitnya 6 orang kelompok separatis teroris bersenjata.

Namun keenam mayat KKB teroris tersebut berhasil dibawa lari oleh anggota KKB lainnya yang selamat.

Informasinya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono langsung terbang ke Papua usai terjadinya kontak senjata antara KKB teroris kepada Tim Operasi SAR pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, pada Sabtu 15 April 2023.

Meskip demikian masih belum diinformasikan apakah Smart Operation penanganan KKB Papua telah dimulai seperti yang disampaikan oleh Laksda Julius Widjojono selaku Kapuspen TNI beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungannya ke Papua tersebut, Laksamana Yudho Margono selaku Panglima TNI didampingi oleh KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman dan Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.

Diketahui, penembakan pasukan TNI oleh KKB Papua tersebut terjadi pada Sabtu 15 April 2023 sore lalu yang menewaskan satu anggota TNI.

BACA JUGA:Jokowi Bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz, Bahas Hubungan Ekonomi dan Investasi

Laksda Julius menjelaskan bahwa peristiwa penembakan terjadi saat pasukan TNI tengan menyisir wilayah yang diketahui sebagai lokasi penyanderaan dari Pilot Susi Air yang di culik oleh KKB Papua.

Pada kejadian tersebut, pasuka TNI mendapatkan ditembaki dan mengakibatkan Pratu Miftahul Arifin gugur setelah terjatuh kedalam jurang dengan kedalaman 15 meter.

Laksda Julius menjelaskan bahwa Palima TNI juga telah menyampaikan bahwa TNI tidak akan mundur sejengkalpun dalam mempertahankan kedaulatan Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait