Update Terbaru: KKB Papua Sebut Bunuh 9 Orang Prajurit TNI, Sebby Sambom: Jokowi Tidak Bisa Lari dari Meja Perundingan dengan Kami!

Update Terbaru: KKB Papua Sebut Bunuh 9 Orang Prajurit TNI, Sebby Sambom: Jokowi Tidak Bisa Lari dari Meja Perundingan dengan Kami!

Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom-tangkapan layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Sebby Sambom mengungkapkan update terbaru bahwa pihaknya telah membunuh sebanyak 9 orang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Distrik Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023.

“Kami perlu laporkan karena kita baru saja pukul 10.40 pagi kami terima laporan awal konfirmasi dimana tim Komnas TPNPB bahwa mereka sudah membunuh 9 orang, bukan 6 orang dan 9 pucuk senjata sudah pindah tangan,” ujar Sebby Sambom lewat pesan suaranya yang tersebar di media sosial.

BACA JUGA: Serbu Promo Masuk Ancol Berempat Cuma 100 Ribu 20 April 2023, Cek Syarat dan Ketentuannya!

Sebby juga mengatakan, alasan penyerangan tersebut masih terkait dengan penyanderaan pilot Susi Air yang coba bernegosiasi dengan pihak Republik Indonesia dan Selandia Baru.

“Kami kan minta pemerintah Indonesia dan Selandia Baru melalui degosiasi damai. Tapi pasukan teroris TNI-Polri Indonesia kepala batu, masuk serang warga sipil, itu tanggal 23 Maret 2023,” ungkapnya.

“Oleh karena itu pasukan TPNPB dibawah pimpinan Egianus Kogoya sudah mengatakan bahwa mereka akan melakukan balasan, yaitu sudah mulai, setelah itu sudah satu mayat dikirim ke Jakarta toh?,”tambahnya.

BACA JUGA:Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura-Jalan Sawit Dibuka untuk Mudik Lebaran 2023, Kecepatan Maksimum Kendaraan 40 Km per Jam!

Pada rekaman suara tersebut, Sebby Sambom juga menegaskan Indonesia tidak punya dasar hukum untuk menyerang pasukan TPNPB.

“Indonesia, anda punya polisi, tantara yang terlatih, kamu tidak punya dasar hukum untuk perang TPNPB. Karena secara hukum adat, hukum alamiah, itu TNI datang sebagai pencuri, merampok, meneror, membunuh orang asli Papua sambil mencuri kekayaan orang asli papua,” tegasnya.

“Maka TPNPB berdiri untuk membela, menyelamatkan, dalam bahasa Inggris itu Self Defence, membela diri. Maka dalam hukum internasional TPNPB tidak akan disalahkan sekalipun kita naik pengadilan apa pun di dunia ini, karena kita membela diri dari pada Indonesia bunuh kami habis,” jelasnya.

BACA JUGA:Lakukan Safari Ramadan, Cak Imin Gagaskan Gerakan Desa Wisata

Sabby pun kembali menegaskan agar Presiden Joko Widodo beserta Kabinet untuk segera duduk di meja perundingan dengan pihaknya.

“Sekali lagi kami tegaskan, presiden Joko Widodo dengan Kabinet tidak bisa lari lagi duduk di meja perundingan dengan kami dari pada pasukan Anda banyak mati, banyak janda, banyak anak Yatim Piatu,” tegasnya.

Sabby juga mengaku pihaknya belum buka perang di semua suku yang ada di Papua dan tidak takut dengan orang Indonesia dan akan bunuh lebih banyak pasukan TNI-Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: