Alasan WHO Cabut Status Darurat Pendemi Covid-19, Pendemi Berakhir?

Alasan WHO Cabut Status Darurat Pendemi Covid-19, Pendemi Berakhir?

Kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.-Foto: Ist.-

JAKARTA, DISWAY.ID - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan bahwa status darurat kesehatan covid-19 global telah dicabut secara resmi. Namun demikian, negara harus tetap waspada.

Keputusan itu diambil berdasarkan pengamatan selama lebih dari setahun, pandemi cenderung menurun, dengan kekebalan populasi meningkat dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian, dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang.

Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum virus korona.

BACA JUGA:Khusus Pemula! Rian Mahendra Sarankan Pilih Bus Bekas Pariwsata Ketimbang AKAP, Simak Penjelasannya

Selama setahun terakhir pula, Komite Darurat dan WHO telah menganalisis data dengan hati-hati dan mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk menurunkan tingkat kewaspadaan.

“Kemarin, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya agar saya menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Saya telah menerima nasihat itu,” kata Tedros dalam pernyataan resminya, Sabtu 7 Mei 2023.

"Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," sambungnya.

BACA JUGA:Dianggap Ikut Campur Urusan Politik, Jusuf Kalla Sindir Jokowi: Presiden Itu Harusnya Seperti Megawati dan SBY, Maksudnya?

Namun, Tedros menegaskan bahwa bukan berarti covid-19 berakhir sebagai ancaman kesehatan global. Minggu lalu, covid-19 merenggut nyawa setiap tiga menit dan itu hanya kematian yang kita ketahui.

"Saat kita berbicara, ribuan orang di seluruh dunia berjuang untuk hidup mereka di unit perawatan intensif. Dan jutaan lainnya terus hidup dengan efek melemahkan dari kondisi pasca-covid-19," ujarnya.

Tedros juga mengingatkan virus ini ada di sini untuk tinggal. Covid-19 masih membunuh, dan masih berubah. Risiko tetap munculnya varian baru yang menyebabkan lonjakan baru dalam kasus dan kematian.

Hal terburuk yang dapat dilakukan negara mana pun sekarang adalah menggunakan berita ini sebagai alasan untuk lengah, untuk membongkar sistem yang telah dibangunnya, atau untuk mengirim pesan kepada rakyatnya bahwa covid-19 tidak perlu dikhawatirkan.

BACA JUGA:NasDem Tak Diundang dalam Pertemuan di Istana, JK: Pasti Ada Pembicaraan Politik!

Artinya, berita ini berarti sudah waktunya bagi negara-negara untuk beralih dari mode darurat ke penanganan covid-19 bersama dengan penyakit menular lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: