Rian Mahendra Ungkap Jadi Pengusaha Bus Pariwisata Lebih Menguntungkan Dibanding Bus AKAP, Singgung Pengusaha Bus yang Pada Belagu!
Rian Mahendra ungkap jadi pengusaha bus Pariwisata Lebih menguntungkan dibanding bus AKAP.-Foto/Tangkapan Layar/YouTube-
“Orang pada main di bus AKAP dikira gampang atau enak kali, enak main di pariwisata datang satu orang busnya berangkat. Keluar dari garasi udah pasti bisa dapat duit,” ucap anak Haji Haryanto itu.
“Kalau main AKAP penumpang 30 itu isinya satu semua (eceran), kalo bus pariwisata keluar dari garasi dipastikan udah dapat duit gua jamin,” lanjut Rian Mahendra.
BACA JUGA:Resmi! Raja Charles III Telah Dinobatkan Sebagai Raja Baru Inggris di Westminster Abbey
BACA JUGA:Sakura Haitang
Rian mengatakan, jika bus AKAP keluar garasi sudah dipastikan keluar duit yang tidak sedikit untuk biaya operasional ataupun masih harus mencari penumpang diagen-agen, tapi dapat duit juga belum tentu.
“Tapi kalau bus AKAP keluar garasi, keluar duit itu udah pasti tapi dapat duit belum tentu. Udah tau faktanya seperti apa di lapangan kan,” kata Mantan Direktur Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra.
Ia juga berencana untuk menaikkan tarif bus PO Kencana kedepannya agar biaya operasional terpenuhi dan agar pengusaha juga bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan tiket itu.
“Kalo harga tiket engga dinaikkan bakal tekor biaya oprasional, menurut gua waktunya harga tiket dinaikkan demi pelayanan maksimal, kalo engga dinaikin bakal tekor kita,” Ucap Rian.
BACA JUGA:4 WNI yang Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar Dibebaskan, Begini Kondisinya Sekarang
Ia meminta kepada pengusaha bus agar tidak menyombongkan diri. Menurutnya jadi pengusaha bus itu tidak semudah yang dipikirkan.
“Makanya gini hari kalo ada pengusaha bus yang belagu-belagu, lu bilang aja ke dia lu engga perlu sombong. Mas Rian udah ngajarin engga buat sombong,” Tegas Rian.
Tenaga ahli PO Kencana itu juga ingin pengusaha bus memperhatikan kesehatan armadanya agar penumpang lebih terasa aman dan nyaman.
Ia juga heran banyak perusahaan bus yang jual harga sewa murah tanpa mementingkan kelayakan armada busnya.
“Jadi jangan pada heran, kalo perusahaan yang jual murah itu, biasanya engga ada perkembangan disitu-situ aja, peremajaan engga pernah, bus engga terawat, rusak perawatan lama, oprasional engga berjalan dengan baik ya begitu,” ujar Rian Mahendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: