Jamin Kesehatan Jemaah Haji Indonesia, Kemenkes Bentuk EMT, Apa Itu?

Jamin Kesehatan Jemaah Haji Indonesia, Kemenkes Bentuk EMT, Apa Itu?

Jamin Kesehatan Jemaah Haji Indonesia, Kemenkes Bentuk EMT, Apa Itu?-Kemenkes-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) siapkan Emergency Medical Team (EMT) untuk penanganan kegawatdaruratan medis pada penyelenggaraan haji 1444 H / 2023 M. 

EMT bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

BACA JUGA:PPATK Turun Tangan Lacak Aliran Rp 8 Triliun yang Diduga 'Ditilep' Jhony G Plate Cs Masuk ke Parpol, Mahfud MD Singgung Begini!

EMT dahulu dikenal dengan nama Tim Gerak Cepat. Tim itu difungsikan untuk lebih dekat dengan jemaah haji dan bertugas melaksanakan deteksi dini, tanggap darurat pada kejadian kegawatdaruratan medis.

Serta melaksanakan rujukan jemaah haji yang membutuhkan perawatan di Kantor Kesehatan HAji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). 

BACA JUGA:Unggahan Enzy Storia Menikah Buat Gempar, Deretan Artis Penuhi Komentar

Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo mengatakan pihaknya menyiapkan beberapa strategi.

“Salah satu strategi penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini, kami siapkan dokter spesialis sebagai EMT yang ditempatkan di setiap sektor sehingga kegawatdaruratan medis lebih cepat tertangani,” ujar Liliek dalam keterangannya, Jumat 19 Mei 2023.

BACA JUGA:Catat! Polri Pastikan Tak Ada KKN dalam Rekrutmen Anggota Korps Bhayangkara, Jika Ada Laporkan! Ini Nomor Hotlinenya

Dalam EMT telah disiapkan 15 orang dokter spesialis yang terdiri dari bidang anestesi, penyakit dalam, bedah, saraf dan jantung. 

Selain itu juga disiapkan 12 orang dokter umum dan 43 perawat IGD/ICU/ER.

Tenaga kesehatan kegawatdaruratan tersebut disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan di 5 sektor daerah kerja Madinah dan 11 sektor daerah kerja Makkah yang berdekatan dengan pondokan jemaah haji.

BACA JUGA:PEVS 2023: Kendaraan Listrik jadi Perhatian Pemerintah, Kemeriahannya Buat Masyarakat Antusias

Liliek mengatakan ini bertujuan untuk memudahkan akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan, khususnya kondisi darurat yang tidak bisa ditangani oleh tenaga kesehatan haji di kloter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: