Ballistic Cegah Terbakarnya Baterai Kendaraan Listrik, Dapat Dipantau Melalui HP dan Terintegrasi Dengan Apar
Ballistic cegah terbakarnya baterai kendaraan listrik terbakar dan dapat dipantau melalui HP. -reza-
JAKARTA, DISWAY.ID – Meskipun pabrikan mengungkapkan bahwa kendaraan listrik merupakan salah satu jenis kendaraan paling aman, namun masih ada saja kecelakaan yang terjadi pada kendaraan listrik.
Salah satunya adalah kebakaran yang disebabkan oleh baterai, di mana terjadinya short cut atau korslet.
Mengatasi hal tersebut, Ballistic cegah terbakarnya baterai kendaraan listrik terbakar serta dapat dipantau melalui HP dan terintegrasi dengan Apar.
BACA JUGA:Elon Musk Bangun Pabrik Tesla di India, Lobi Luhut dan Jokowi Dianggap Angin Lalu?
BACA JUGA:Tewasnya Anak PJ Gubernur Papua di Tengah Amukan KKB Papua
Cara kerja dari sistim keamanan batarai kendaraan listrik yang dilansir oleh Ballistic terbilang cukup sederhana, di mana terdapat sensor yang akan memantau kondisi sel baterai.
Sensor ini nantinya akan mematau mulai dari kapasitas daya, suhu baterai, asap hingga anomaly yang dianggap dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan fatal seperti kebakaran.
Bobby Hadiwijaya selaku Chief Executive Offucer Ballistic mengungkapkan bahwa sistim ini tidak hanya melakukan preventif atau pencegahan sebelum terjadinya kecelakaan, namun juga nantinya akan terinteraksi pada pencegahan jika benar-benar terjadi kebakaran.
BACA JUGA:Uang Rp 12 Juta Milik Dokter Asal Palembang Ini Melayang Gegara Ketipu Jastip Tiket Konser Coldplay
BACA JUGA:Sidang Lanjutan Natalia Rusli, Saksi Verawati dan Suaminya Sempat Bersitegang Gegara Beda Keterangan
“Kami terus mengembangkan sistim ini, di mana saat Ballistic juga akan terhubung dengan sistim pemadaman api jika terjadi kebakaran pada baterai kendaraan listrik,” terang Bobby.
Menurut Bobby, meskipun saat ini pabrikan kendaraan listrik telah menempati beberapa sensor pada kompartemen baterai, namun sendor itu hanya untuk mengukur suhu dan asap.
“Sebenarnya sensor asap Ballistic tersebut tidak hanya membaca adanya asap, namun lebih pada uap atau hawa chemical dari baterai, jika sensor membaca adanya hawa chemical yang berpotensi membahayakan maka secara otomatis sistim aka memmberikan peringatan pada pemilik untuk melakukan antisipasi,” papar Bobby.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: