Fakta Baru! Video 8 WNI yang Dideportasi dari Jepang Gegara Tembak Tiket Kereta Ternyata Kejadian 6 Tahun Lalu

Fakta Baru! Video 8 WNI yang Dideportasi dari Jepang Gegara Tembak Tiket Kereta Ternyata Kejadian 6 Tahun Lalu

Viral! 8 WNI Dideportasi Jepang, Diduga 'Nembak' Tiket Shinkansen, Netizen: Bikin Malu! -tangkapan layar-

“Nah itu budaya seperti itu sudah ada dari dulu, dari zaman saya ke Jepang senior-senior saya yang dulu sering melakukan hal seperti itu,” katanya

Mereka sering tertangkap, masih saja terulang kembali. Entah itu alasanya uang karena gaji diperusahaan kecil, juga pingin dilihat gaya.

Mengenai 8 WNI yang dideportasi kembali ke Indonesia, Dian menjelaskan, ceritanya dia keluar ke stasiun yang tidak ada penjaga, di setiap stasiun dari kota terus sampai ke desa-desa tidak ada penjaga.

Semakin terpencil daerahnya, penjagaan stasiun semakin tidak ada. Itu kesadaran sendiri orang Jepang, walaupun di stasiun tidak ada yang jaga.

Dari 8 orang yang menerobos, salah satu dari mereka ketahuan sensor, gate bunyi dan teretam CCTV, tapi dia lolos.

Besoknya lagi mau balik lewat stasiun yang sama, sudah ditandai sama petugas, akhirnya langsung ditangkap.

"Akhirnya dihubungi penanggung jawab anak ini sama perusahannya. Akhirnya perusahaan ini meliburkan dia dua hari," katanya.

Setelah masuk kerja dibagikannya paspor dan dibelikan tiket pulang ke Indonesia bersama yang lain.

“Di video viral yang dibagikan di TikTok ini sebenarnya video 6 tahun yang lalu, mungkin lagi ramai menembak tiket di Jepang, di-upload lagi yang tidak bertanggungjawab disambung dengan judul-judul yang sekarang ini,” tutup Dian.

Sebelumnya sebuah video yang menyebut 8 Warga Megara Indonesia (WNI) dideportasi kembali ke Indonesia lantaran tertangkap tangan menembak tiket kareta api cepat ‘Shinkansen’.

Modus yang dilakukan 8 WNI itu menyelinap masuk dengan cara menempel ke orang lain yang mempunyai tiket daerah yang dituju.

Menembak tiket adalah kondisi saat jumlah tiket yang dibayar lebih sedikit dari jumlah penumpang yang menaiki kereta.

Seperti contoh hanya satu orang yang membayar tiket, tetapi penumpang yang naik ke kereta berjumlah lima orang.

Atau seseorang tidak membayar sama sekali tiket untuk naik kereta.

Aksi memalukan kedelapan WNI terekam CCTV itu tersebar di media sosial seperti Instagram, Tiktok bahkan Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: