Salah Satu Tersangka Pembunuhan Wanita Jakut Ingin Lapor Polisi, Dicegah dan Buat Rencana Buang Jasad

Salah Satu Tersangka Pembunuhan Wanita Jakut Ingin Lapor Polisi, Dicegah dan Buat Rencana Buang Jasad

Sosok mayat dengan jenis kelamin wanita ditemukan dengan terbungkus karung di kolong Tol Cibitung-Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu, 27 Mei 2023. Setelah olah TKP, jasad wanita merupakan korban pembunuhan.-Foto/Dok/Andrew Tito-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pihak kepolisian mengungkapkan fakta baru tentang pembunuhan wanita yang ditemukan tewas kolong Tol Cibitung-Cilincing, Marunda, Jakarta Utara sempat ingin lapor polisi.

Salah satu tersangka pembunuhan wanita Jakut ingin lapor Polisi, namun dicegah dan buat rencana buang jasad.

Kompol Maulana Mukarom selaku Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengatakan tersangka inisial MF (52) ingin melapor kematian korban ke polisi, namun ditolak oleh VW (54) tersangka utama.

BACA JUGA:Emosi Bro Ronald Memuncak Pada Bupati Tapanuli Selatan: Gak Punya Empati Lempar Tanggung Jawab

BACA JUGA:Suami Puan Maharani Terlibat Korupsi BTS 4G Kominfo Dibantah PDIP, Rocky Gerung: Sulit Bayangkan Jika Hanya Johnny G Plate

Diungkapkannya, hal tersebut diketahui ketika VW saat hubungi MF via telepon genggam. 

Kemudian MF diminta untuk menemuinya di kontrakan kawasan Sunter, Jakut setelah habisi nyawa T. 

"Tersangka kedua (MF) sempat menyampaikan bahwa 'waduh ini bahaya, kenapa gak kamu lapor aja ke polisi?' 'wah jangan nanti banyak orang yang tahu saya seperti apa' dan dari situ mereka punya pemikiran lain," katanya kepada awak media.

BACA JUGA:Transaksi Air Gun Online Dibongkar Kepolisian, Penyuplai Ikut Diamankan

BACA JUGA:4 Inovasi Layanan Jemaah Haji Indonesia dari PPIH, Dari Lantai Tenda Hingga Fasilitas MCK

"Akhirnya dilakukan sih korban diikat dan dimasukkan ke kardus dan dibuang seperti itu," tambahnya.

Dituturkannya, kemudian keduanya menggunakan sepeda motor mengantarkan jasad korban ke arah kolong tol Cilincing-Cibitung pada malam Jumat.

Hal tersebut dilakukan lantaran salah seorang tersangka sering pulang-pergi ke kontrakan orang tuanya di kawasan Bekasi. 

"Mereka paham betul pada jam di atas 8 malam sudah sepi dan tidak ada orang lewat," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: