Denny Indrayana Ngadu ke Megawati Soekarnoputri, Singgung Modus Moeldoko Hingga Putusan MK

Denny Indrayana Ngadu ke Megawati Soekarnoputri, Singgung Modus Moeldoko Hingga Putusan MK

Denny Indrayana: Pelaporan merupakan hak setiap orang, namun sebaiknya hak itu juga harus digunakan secara tepat dan bijak.-tanagkakpan layar twitter@Denny Indrayana -

JAKARTA, DISWAY.ID –  Melalui akun media sosialnya, Denny Indrayana ngadu ke Megawati Soekarnoputri dan singgung modus Moeldoko hingga putusan MK.

Dalam surat terbuka yang diajukan pada Ketua Umum PDI P, Denny Indrayana negungkapkan keresahaannya atas kondisi poltik dan hukum dalam negeri.

Menurut Denny proses hukum banyak bercampur dengan strategi pemilu 2024 dan ini berdampak pada keselamatan bangsa.

Dalam suratnya Denny menuliskan keteguhan dari Megawati yang merupakan seorang negarawan yang mengedepankan kepentingan bangsa.

BACA JUGA:Denny Indrayana Terancam Berurusan Dengan Kepolisian, Mahfud MD: Usut Dugaan Bocornya Informasi Sistem Pileg 2024

BACA JUGA:Suami Puan Maharani Terlibat Korupsi BTS 4G Kominfo Dibantah PDIP, Rocky Gerung: Sulit Bayangkan Jika Hanya Johnny G Plate

“Terbukti di 2014 Ibu mencapreskan Joko Widodo. Meskipun, Ibu bisa saja maju sendiri. Lalu, Ibu memilih Ganjar Pranowo, meskipun Ibu bisa memutuskan Mbak Puan Maharani,” tulis Denny.

Denny juga menyinggung niatnya untuk untuk mengawal MK, misalnya dalam soal sistem pemilu legislatif, antara proporsional tertutup atau terbuka yang dibelokkan menjadi wacana politik, yang dapat berakibat penundaan pemilu. 

Siasat penundaan juga masuk melalui dirusaknya kedaulatan partai dan sesuatu yang kita tolak keras. 

BACA JUGA:Megawati Soekarnoputri Stop Ekspor Pasir Dapat Jempol Dari Rocky Gerung: Dia Akan Hentikan Karena Menjual Negeri

BACA JUGA:Jadwal Lionel Messi Tinggalkan Paris St-Germain Dibocorkan Sang Pelatih: Sabtu Pertadingan Terakhirnya

Cukuplah sejarah buram Orde Baru yang mengganggu PDI melalui tangan Soerjadi. 

Selain itu Denny juga menuliskan bagaimana KSP Moeldoko tiba - tiba mengaku sebagai Ketum Partai Demokrat. 

“Beliau bukan anggota Demokrat. Jadi, bukan konflik internal. Ini pihak ekstemal, KSP Presiden Jokowi yang mau mengambil alih partai orang lain,” tulis Denny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: