Rusia Bongkar Strategi Ukraina Sebelum Ledakan Bendungan Kakhovka

Rusia Bongkar Strategi Ukraina Sebelum Ledakan Bendungan Kakhovka

Sedangkan Rusia mengatakan bahwa yang meledakan bendungan Kakhovka adalah Ukraina karena ingin mendapatkan simpati dari negara Barat dan pendukungnya.- Tangkapan layar twitter@Heroiam_Slava -

JAKARTA, DISWAY.ID –  Ledakan yang menghancurkan bendungan Kakhovka membuat Ukraina dan Rusia salaing menyalahkan.

Unkraina mengatakan bahwa Rusia sengaja menghancurkan bendungan Kakhovka sebagai langkah dalam penyeranganya.

Sedangkan Rusia mengatakan bahwa yang meledakan bendungan Kakhovka adalah Ukraina karena ingin mendapatkan simpati dari negara Barat dan pendukungnya.

Bahkan Rusia menjelaskan jika Ukraina meledakan bendungan ini, maka penduduk kota Novaya Kakhovka tidak akan terdampak karena telah mengungsi beberapa bulan lalu.

BACA JUGA:Oknum Anggota KPI Diduga Terlibat Transaksi Narkoba, Polisi Ungkap Kronologi

BACA JUGA:Profil Putri Ariani, Pukau Juri America's Got Talent, Langsung Dapat Golden Buzzer dari Simon Cowell

Selain itu menurut Rusia, Ukraina telah mulai membuang air dalam jumlah besar dari reservoir hulu untuk memasokan air ke Krimea.

Dmitry Peskov selaku juru bicara Rusia juga menekankan bahwa ini adalah tindakan sabotase yang direncanakan sebelumnya. 

Para ahli memperkirakan ketinggian air yang saat ini mencapai 12 meter dapat turun dalam waktu 72 jam.

BACA JUGA:KPU Hapuskan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Dikecam berbagai Pihak: Bagian Dari Transparansi

BACA JUGA:Geram PO MTI Dituding Tiru Trayek PO Haryanto, Rian Mahendra Sesumbar: Itu Bukan Jalurnya HR, Tapi Jalurnya Rian!

Selain itu Vladimir Leontyev yang merupakan Walikota Kakhovka mengatakan bahwa kerusakan tersebut diakibatkan oleh serangan Ukraina di fasilitas pembangkit listrik dan mencap insiden tersebut sebagai serangan teroris. 

Vladimir Tetelmin yang merupakn akademisi mengatakan bahwa salah satu dampak dari meledaknya bendungan ini adalah keamanan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye milik Rusia.

"Hal tersebut karena air yang memasok pembangkit nuklir akan mongering dan pada akhirnya harus menggunakan sumber air cadangan untuk mendinginkan reaktor nuklir," papar Tetelmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: