Nuklir Rusia Telah di Belarus, Putin: Ini Gelombang Pertama
Terus memperkuat posisinya dalam menginvasi Ukraina, nuklir Rusia telah di Belarus dan Putin mengatakan jika ini gelombang pertama. -Tangkapan layar twitter @astianmi -
Nuklir tersebut dirancang untuk menghancurkan target musuh di area tertentu tanpa menyebabkan kejatuhan radioaktif yang meluas.
BACA JUGA:Street Race Kembali Digelar, Targetkan 1.800 Starter
BACA JUGA:Final Indonesia Open 2023: Cek Jadwal Tanding Anthony Sinisuka Ginting vs Viktor Axelsen!
Senjata nuklir taktis terkecil bisa berukuran satu kiloton atau kurang (setara dengan seribu ton bahan peledak TNT).
Sedangkan yang terbesar bisa sebesar 100 kiloton dan sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima pada tahun 1945 adalah 15 kiloton.
Dalam pertemuan Putin dengan pemimpin Afrika di St Petersburg, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa meminta de-eskalasi di kedua sisi dan negosiasi untuk perdamaian.
"Kami datang ke sini untuk mendengarkan dan mengakui apa yang telah dialami rakyat Ukraina," katanya.
BACA JUGA:Bongkar TPPO di Hotel Pangkalpinang, Korban Dijadikan PSK
BACA JUGA:Street Race Kembali Digelar, Targetkan 1.800 Starter
Tetapi Volodymyr Zelensky selaku Presiden Ukraina mengatakan alih-alih membuat tawaran diplomatik ke Rusia, sebaiknya dibekukan secara diplomatis untuk mengirim pesan bahwa komunitas internasional mengutuk invasinya.
“Kyiv tidak akan melakukan negosiasi dengan Moskow saat masih menduduki wilayah Ukraina,” kata Zelensky.
Putin juga mengulangi klaimnya bahwa Ukraina tidak memiliki peluang untuk berhasil dalam serangan balasan yang sedang berlangsung.
Militer Ukraina juga kehabisan peralatan militernya sendiri dan akan segera hanya menggunakan peralatan yang disumbangkan oleh Barat.
"Anda tidak bisa bertarung lama seperti itu dan setiap jet tempur F16 AS yang diberikan ke Ukraina akan terbakar, tidak diragukan lagi,” terang Putin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: