Ukraina Manfaatkan Pemberontakan Wagner Pada Rusia: Saatnya Serangan Balasan
Psukan Wagner membelot/ilustrasi -tangkapan layar twitter@DiarioNeuquino-tangkapan layar twitter@DiarioNeuquino
BACA JUGA:Mahfud MD Ungkap Bareskrim Mabes Polri, Kemenag dan Kemenkumham Akan Ikut Tangani Al Zaytun
BACA JUGA:800 Pembalap Adu Kecepatan di Street Race 2023
Mereka didukung oleh mantan tawanan perang Rusia yang berjuang untuk Ukraina, serta relawan dari negara tetangga Polandia dan Belarusia.
Pada tanggal 1 Juni, mereka menyeberang ke wilayah Belgorod Rusia barat dan menyerang Shebekino yang merupakan kota berpenduduk 40.000, dan merebut desa Novaya Tavolzhanka.
Puluhan ribu warga sipil melarikan diri dari Belgorod, dan Novaya Tavolzhanka yang menjadi wilayah pertama Rusia di luar kendali Moskow.
Pada hari Sabtu, ketua RVC mengimbau para pendukungnya untuk bersiap-siap.
BACA JUGA:Sebagian Pasukan Wagner Bergabung Dengan Rusia, Prigozhin: Kami Akan ke Belarusia
BACA JUGA:Putin Angkat Bicara Atas Pembelotan Wagner: Seperti Menikam dari Belakang
Denis Nikitin selaku pimpinan RVC mengatakan jika Yevgeny Prigozhin ketua Wagner muncul dari proses pembusukan dan pembusukan di Rusia.
“Dan yang kita miliki adalah seorang patriot yang ambisius, populer di kalangan rakyat dan prajurit, yang memiliki pasukan pribadinya sendiri, populasi mengalami demoralisasi oleh perang berdarah yang berkepanjangan dan pemerintahan yang tidak koheren. Ayo bersiap!" tulis Nikitin.
Apa yang dilakukan oleh Prigozhin ini juga mendapatkan komentar dari Volodymyr Zelenskyy selaku Presiden Ukraina.
Zelenskyy mengatakan bahwa kelemahan Rusia sudah jelas dan semakin lama Moskow mempertahankan pasukan serta tentara bayarannya di Ukraina, semakin banyak kekacauan yang akan terjadi di kampung halamannya.
BACA JUGA:Denda Pajak Kendaraan Dihapuskan, Catatan Program Pemutihan Untuk Wilayah DKI Jakarta
BACA JUGA:Wagner Membelot dari Rusia, Ukraina Lakukan Serangan Balasan
Sementara itu Mykhailo Podolyak selaku penasihat Zelenskyy, menulis di Twitter, “48 jam ke depan akan menentukan status baru Rusia. Entah Perang Sipil penuh, atau Transit Kekuasaan yang dinegosiasikan, atau jeda sementara sebelum fase selanjutnya dari kejatuhan rezim Putin”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: