Mengadu ke Jakarta, Kepala Suku dan Warga Nabire, Kecam Perusahaan Tambang Tak Berizin
Mengadu ke Jakarta, Kepala Suku dan Warga Nabire, Kecam Perusahaan Tambang Tak Berizin-Dok. Disway.id-
Sementara itu Menurut Wakil Kepala Suku Besar Yoris Warai pihaknya persoalan di tanah papua ini merupakan lewat pemilik Garapan dan harus direstui para Kepala Suku-Suku kampung adat di setiap wilayahnya.
BACA JUGA:Ratusan Ribu Kader Padati Stadion Utama GBK, Partai NasDem Minta Maaf Lalin Jadi Terganggu
”Persoalan masyarakat di tanah negara menindak lanjuti lewat suku-suku tadi hak-hak marga yang mone, warai, ho dan raiti di Nabire saya himbau para kepala suku dan sadari pahami jangan pilah-pilah harus prioritas yang punya izin terhadap perusahaan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Jangan yang tidak punya izin dibela karena yang tahu persoalan itu warga,” papar Yoris Warai.
Sementara itu para pemilik lahan Garapan di Nabire, Papua Tengah Lewi Monei, Hans dan Yantris Monei mendatangi Jakarta untuk mengecek di wilayah Nabire perusahaan tambang yang memiliki izin legal di Ditjen Minerba Kementerian ESDM ternyata PT Kristalin Ekalestari.
BACA JUGA:Wuling Telah Dilepas Ratusan Ribu Unit, 6 Tahun Jawab Kebutuhan Mobilitas Indonesia
“Karena kedatangan kami di Jakarta ingin mengecek adanya di Ditjen Minerba (Kementerian ESDM) bahwa PT Kristalin Ekalestari merupakan perusahaan yang telah memiliki izin resmi dari negara," jelas Yantris Monei.
"Dan kami dukung Perusahaan Tambang emas milik anak bangsa untuk memajukan Indonesia,” imbuhnya.
BACA JUGA:Alat Nikuba Milik Aryanto Misel Disebut Tak Laku, BRIN: di Italia Kemarin Nggak Ada yang Mau!
Sedangkan Lewi Monei menambahkan bahwa kehadiran perusahaan tambang emas di Nifasi sangatlah terbantu memajukan roda perekonomian warga dan masa depan anak cerah melalui pendidikan tercapai.
“Bantuan PT Kristalin Ekalestari itu nyata, terbukti melalui pendidikan anak-anak kita di Nabire sudah dibantu disekolahkan sampai masa depan itu jadi. Sudah ada 12 Warga di Nabire Sukses pendidikannya dan masuk TNI, disekolahkan Pendeta, dan aja juga Dokter,” tutur Lewi.
Lewi menyinggung salah satu perusahaan tambang emas lainnya di Nifasi hanya telah melukai hati masyarakat dengan iming-iming janji.
“Kami pun pernah diresahkan salah satu perusahaan tambang sudah tidak memiliki izin, dan hanya membohongi warga kami dengan lahan dibongkar dan akan menjanjikan 82 rumah permanen dibangun lalu kendaraan mobil ambulan untuk kesehatan hanya sampai sekarang wujudnya itu entah kemana kami tidak tahu, masyarakat merasa ditipu,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: