Dua Drone Serang Rusia: Aksi Teroris dari Ukraina
Pihak Rusia menuduh Ukraina melakukan aksi terorisnya dengan mengirimkan dua drone. -Tangkapan layar twitter @igorsushko-
Disinyalir serangan tersebut merupakan salah satu dari pengembangan drone Ukraina yang berhasil menembus radar Rusia.
Sedangkan Valery Borovik yang merupakan salah satu pengembang program drone Ukraina mengatkan bahwa pihaknya telah berhasil membuat drone yang tudak terditeksi oleh radar.
BACA JUGA:Aipda M Terlibat Kasus TPPO, Polri: Kita Tak Pandang Bulu Siapa pun yang Terlibat
BACA JUGA:Luis Enrique Minta PSG Ajukan Uang Besar ke Barcelona Demi Boyong Frenkie De Jong
Menurut Borovik pihaknya mengembangkan drone yang di sebut Vidsic atau pemukaul mundur.
Borovik merupakan salah satu dari lusinan pengembang drone yang menjamur di seluruh Ukraina
Gelombang pertama pengembangan drone muncul saat Rusia pertama kali menduduki Krimea dan sebagian Donbass pada tahun 2014.
Drone pertama kali dikerahkan untuk membantu artileri menemukan target Rusia, dan sekarang banyak yang percaya mereka digunakan untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia.
BACA JUGA:Panji Gumilang Belum Jadi Tersangka, Kapolri: Penyidikan Masih Berjalan
BACA JUGA:Ridwan Kamil Tak Peduli Digugat Panji Gumilang: Silakan Saja, Saya Wajib Bela Umat dan Syariat
Borovik mengatakan perusahaannya sedang dalam proses meningkatkan produksinya setelah menandatangani kesepakatan dengan sebuah pabrik di Ukraina, yang akan meningkatkan produksi dari 50 pesawat per bulan menjadi lebih dari 1.000, dengan model berbagai bentuk dan ukuran.
Ini adalah bagian dari inisiatif resmi Ukraina yang disebut ‘Tentara Drone’, yang melonggarkan pembatasan impor dan pajak atas teknologi drone.
Hal tersebut membuat pengembangan industri dalam negeri untuk memasok militer negara jauh lebih maju.
Bahkan disebutkan jika drone Ukraina mampu terbang hingga 800 km yang diberi nama UJ-22.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: