Ahmad Sahroni Duga Pengungkapan Sindikat Narkoba 100 Kg di Nganjuk Ada 'Permainan', Begini Reaksi Polisi!
Kasus sindikat narkoba 100 kg di Nganjuk dinilai tak transparan. Ahamad Sahroni duga ada permainan. Bagaimana reaksi polri?-Foto/Dok/Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mempertanyakan soal pengungkapan sindikat narkoba 100 Kg di Nganjuk, Jawa Timur, tak transparan.
Politisi NasDem itu heran pengungkapan kasus sabu dengan barang bukti sebanyak 100 kilogram (Kg) di Jawa Timur yang disebut minim publikasi.
Dalam postingannya di Instagram @ahmadsahroni88, mempertanyakan transparansi polri kepada publik terkait kasus besar itu.
BACA JUGA:3 Remaja Dibacok di Tanjung Priok, 4 Pelaku Diamankan
BACA JUGA:Berlakukan Hybrid Working Bagi Swasta, Tito Karnavian Beri Instruksi Kepala Daerah di Jabodetabek
Dalam unggahannya Ahmad Sahroni bahkan menandai akun resmi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Presiden Joko Widodo, dan Meneteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.
Ahmad Sahroni menilai jika kasus sindikat narkoba 100 Kg di Nganjuk tak dibuka transparan, di menduga ada permainan.
"Ini berita kl sampe bener tp ga di Buka secara transparan sih bener2 diduga ada permainan nih, @listyosigitprabowo pak kapolri mohon perhatian khusus tentang Ini pak. @jokowi pak presiden Dwiling time di Jawa Timur terhambat Pak presiden,. @mohmahfudmd pak menko Ijin ini ada dugaaan permainan penangkapan Narkoba yg ga terekapose di jawa timur, mohon perhatian bapak menko," tulisnya dalam postingan yang dikutip Rabu 23 Agustus 2023.
BACA JUGA:Sahroni Pertanyakan Pengungkapan Kasus Narkoba, Begini Penjelasan Polisi
BACA JUGA:8 Peserta Miss Universe Indonesia Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK, Khawatir Dilaporkan Balik
Reaksi Polisi
Direktur Tindak Pidana Badan Reserse Kriminal Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa mereaksi pernyataan Ahmad Sahroni.
Ia menjelaskan kasus sindikat narkoba 100 Kg di Nganjuk tersebut sudah diungkap bahkan naik ke media massa.
Katanya, kasus itu yang mengungkap adalah Badan Narkotika Nasional Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: