Pinjaman Online: Bawa Dampak Positif atau Negatif Bagi Kalangan Anak Muda di Masa Depan?

Pinjaman Online: Bawa Dampak Positif atau Negatif Bagi Kalangan Anak Muda di Masa Depan?

Pinjaman Online: Bawa Dampak Positif atau Negatif Bagi Kalangan Anak Muda di Masa Depan?-Pixabay/stevepb -

BACA JUGA:4 Layanan Pinjol Resmi Tanpa Rekening Pribadi 2023, Aman Nih Sob

Ini termasuk program pendidikan online dan offline, kampanye kesadaran finansial nasional, serta memperkuat kerja sama dan kemitraan strategis dengan kementerian dan lembaga pemerintah, melibatkan universitas, dan memperkuat sektor jasa keuangan. Inovasi fintech, seperti Earned Wage Access (EWA), dapat menjadi peluang untuk mengurangi dampak negatif dari pinjaman online.

"Menurut APJII (2023), sebanyak 97,1 persen penduduk usia 19-34 tahun sudah terhubung dengan internet. Ketersediaan pinjaman online ilegal yang terintegrasi dengan internet membuat aksesnya semakin mudah bagi pemuda. Pemerintah telah bertindak untuk mengatasi pinjaman online ilegal melalui Satgas Waspada Investasi (SWI)," ujar Peneliti Center of Digital Economy and SME INDEF, Izzudin Al Farras.

"Sejak 2018, hampir 7.000 pinjol ilegal telah dihentikan oleh SWI, namun sayangnya, langkah ini belum berahasil sepenuhnya menghilangkan kasus pinjaman online ilegal tahun ini. Kita harus bekerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta. Hal ini dapat menjadi solusi bagi banyak kalangan dewasa muda di Indonesia," sambungnya.

Akan tetapi Namun, melihat peranan penting yang dimainkan oleh pemuda saat ini, solusi untuk masalah tersebut seharusnya tidak hanya berfokus pada dampak jangka pendek, tetapi juga pada kemakmuran jangka panjang mereka - untuk memastikan bahwa kalangan dewasa muda Indonesia memiliki dasar keuangan yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: